37 - | Ngidam (M) |

5K 449 61
                                    

Tapi adakalanya rasa es teh manis terlalu manis karna sedotannya yang terlalu turun dan terminum sampe gula gulanya tersedot.


Warn!

Cheese ++
















D+















Beneran ini mah..









Masih nge scroll?
















Kok batu sih kamu yank?










Yaudah deh

.

Pagi ini kabut masih tebal menutupi awan putih yang terpampang diatas langit. Rintikan hujan kecil yang terdengar dari jendela kamar membuat udara diruangan ini menjadi lebih dingin dari biasanya.

Selimut yang udah ga sesuai dengan tempatnya, posisi tidur sudah kelewat gajelas. Terlihat Seulgi masih meringsut diatas kasurnya, Menggeliat kecil guna meregangkan otot sarafnya yang terasa pegal.

Matanya berkedip kecil seraya tangannya memeriksa sebelahnya apakah masih ada partner tidurnya atau tidak.

Seulgi noleh ke samping, "Rene?" Membangunkan dirinya saat menyadari kalo Irene udah ga ada dikasurnya.

Melamun selama beberapa menit guna menunggu nyawanya berkumpul kembali kedalam jiwa sebelum akhirnya dia beranjak dari kasur mencari sang partner tidurnya.

Seulgi mencium aroma wangi roti panggang dari arah pantry menandakan ada seseorang yang sedang membuat sarapan pagi ini. berderap turun tangga seraya merapihkan rambutnya yang terasa mengganggu.

Irene masih belom sadar kalo Seulgi udah ada dibelakangnya yang udah bersiap mendekap kedalam pelukan hangat.

Menghirup aromanya pekat dengan gumaman, "Mmm~ Mamah muda sedang masak apaa??" Tanya Seulgi menempatkan dagunya disalah satu bahu Irene tidak absen mengusap perut Irene dengan lembut.

Irene noleh kesamping tampak pipi Seulgi yang berwarna merah padam dan ada guratan garis bekas tidurnya. "Hei tumben udah bangun?".

Seulgi semakin mengeratkan pelukannya, "Diluar hujan terus kamunya ga ada jadi aku kedinginan." Ujar Seulgi pura pura mengigil.

Senyum Irene seketika merekah memikat dirinya buat sedikit menjahili Seulgi, "Kan ada selimut gede banget diatas, masa masih dingin?".

"Ih kamu mah ga peka".

"Loh kamu yang ga jelas, Udah ini lepas dulu tangan kamu nanti rotinya gosong."

Terasa Seulgi menggesekan dagunya dibahu Irene, "No, aku mau minta ciuman paginya dulu."

"Ngga ah kamu bau belom sikat gigi."

Seulgi mendengus, "Ish baby masa mamah kamu jahat banget sama dadda." Adu Seulgi sembari ngusap perut Irene.

"Udah sana berat kamunya." Irene menggerakan bahunya biar Seulgi risih dan pergi dari sana.

"Kasih ciuman pagi duluu."

Irene akhirnya ngalah dan langsung mengecup bibir Seulgi sekilas tapi sebelum dilepas dengan jahil Seulgi menahan tengkuk Irene untuk melumat bibirnya karena ga kunjung dilepas pagutannya sama Seulgi, dia berinisiatif nyubit perut Seulgi.

"A-ahh, sakit sayanggg" Seulgi meringis sebab cubitan Irene terasa pedih.

"Abisan kamunya pagi pagi mesum banget, udah sana sana tunggu dimeja makan jangan ganggu." Irene ngedorong pelan badan Seulgi setelah itu melanjutkan kegiatannya yang tertunda karena harus ngurusin bayi beruangnya.






| Es Téh Manis |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang