|《 • 𝐊𝐢𝐥𝐚𝐬 𝐁𝐚𝐥𝐢𝐤 • 》|

2.1K 276 52
                                    

Heh bambank, semoga masih inget sama Jovanka family ya ;')

Oh iya Selamat berpuasa bagi yang menjalankan kurangin kurangin deh ya baca cerita yang ada sign M nya 🤡 ngaku j qm bujank.

Ini 6000+ Words karena semuanya akan dijelaskan disini jadi lebih baik bacanya saat sedang santai dan fokus biar ngerti ga kaya keong yang bisanya cuman hah hoh hah hoh.

Keep Enjoy brotha~




































14/09/24

Jakarta, Indonesia.

"ᴅ-ᴅᴀ ᴄ-ᴄᴀᴋɪᴛ--" Wonyoung melirih sangat kecil, dirinya terbaring lemah dengan darah memenuhi tubuhnya diatas brankar yang sedang didorong cepat oleh paramedis sekaligus dokter menuju UGD.

"iya s-sayangg tahan y-yaa." Seulgi menahan isakannya mengikuti brankar itu berjalan bersama Irene dan petugas medis lainnya, hingga sampai diruang UGD dan mereka berdua ditahan untuk tidak ikut masuk kedalam.

Tubuh Irene terjatuh saat itu juga, Hatinya sesak luar biasa mendengar keluhan anaknya yang tanpa henti mengucapkan kata sakit. Kondisi Wonyoung sangat memperihatinkan, badan mungilnya dipenuhi luka terutama dibagian kepalanya.

Tapi, anak itu tidak pingsan selama perjalanan membuat Irene tidak tega.

Seulgi mendekap tubuh mungil Irene sangat erat, mencoba memberi ketenangan sebanyak mungkin. Mengusap halus punggung istrinya yang bergetar hebat.

Baju mereka berdua yang terkena bercak darah segar milik Wonyoung yang merupakan salah satu bukti bahwa kecelakaan itu bukan kecelakaan biasa.

"s-seulgi aku takut..."

Mereka berdua masih bersimpuh dilantai, Untuk pertama kalinya Seulgi merasa kesulitan merangkai kata yang cocok untuk menenangkan istrinya. Karna dirinya pun sama dengan Irene, takut.

Seulgi cuman bisa memberi kecupan-kecupan ringan dipucuk kepala Irene seiring air matanya ikut mengalir meskipun tidak sederas istrinya.

"wonyoung anak yang kuat rene, kita percayain semua sama dokter ya?".

Irene menggeleng lemah didada Seulgi, memukulnya sebagai pelampiasan ketidak setujuan atas perkataan Seulgi. "d-dia masih kecil gi, gak s- seharusnya dia ngalamin ini."

manusia bermonolid itu mengangguk tidak lagi membalas ucapan istrinya, membiarkan tubuhnya menjadi sasaran emosinya. Jika memang itu yang bisa membuat Irene lebih tenang bukan masalah besar baginya.

Seulgi merangkul tubuh istrinya untuk menuntun untuk duduk dibangku tunggu tepat disebelah ruang UGD dengan keberadaan anaknya didalam sana yang sedang berjuang.

Perempuan mungil didekapannya ini sama sekali ga mengendurkan sedikitpun rengkuhannya, masih tetap menguburkan wajahnya didalam pelukan Seulgi gak memperdulikan banyaknya noda bercak darah disana.

Sedangkan Seulgi mencoba menghubungi keluarganya sekaligus keluarga Irene yang kebetulan sedang berlibur di Indonesia untuk merayakan ulang tahun cucunya namun semuanya gagal.

"k-kenapa s- suho selalu ngancurin semua rencana k-kita gi?!". Tanyanya lemah namun tersirat kebencian didalamnya.

"aku pengen dia mati gi!".

"ss-shh, udah ya sayang.." Seulgi mengangkat pandangan Irene saat perkataan cewe itu mulai tak terkendali, menatap dalam manik mata hazelnya yang terlihat sayup dipenuhi akan air mata. lalu mengusap lembut jejaknya. "Ga bagus berharap yang buruk buruk buat orang lain, lebih baik kita doain yang terbaik buat wonyoung ya?".

| Es Téh Manis |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang