14 - / 𝐊𝐞𝐜𝐡𝐚𝐩 \

2K 312 105
                                    

Warn!








Ketika Seulgi sampe rumah dia ngeliat diruang tengah lampunya udah mati, tapi tv masih nyala.

Eh ternyata ada istrinya yang posisinya duduk tapi ketiduran, sepertinya Irene udah siap buat tidur tapi dia nungguin Seulgi dulu diliat dari piyama yang udah dia pake.

Tanpa sadar senyum Seulgi terulas natural, dirinya mencoba merapihkan poni rambut Irene yang mengganggu sebelum akhirnya dia menggendong bridal istrinya untuk dipindahkan ke kamar.

Meskipun Seulgi sudah berhati-hati dan sepelan mungkin mengangkat istrinya, ditengah jalan Irene terbangun mungkin karna guncangan yang terasa ditubuhnya.

Matanya mengerjap mencoba melihat siapa yang berada didepannya saat ini, Seulgi yang melihat itu merasa kegemasan lalu mendaratkan kecupan singkat dibibir Irene.

Ketika sudah sadar bahwa yang menggendong adalah Seulgi tanpa membuka percakapan Irene langsung menyambar bibir tipis itu kembali sampe mereka sudah berada dikamar; Seulgi membaringkan tubuh istrinya diranjang.

Badannya yang terasa amat capek akhirnya Seulgi mutusin buat ikutan rebahan tanpa ganti baju atau sebagainya.

"Gi.."

Dengan matanya yang terpejam Seulgi hanya merespon dengan gumaman.

"Ayo lanjutin.."

"hmm?"

Karna posisi Seulgi yang memunggungi Irene, cewe itu mutusin buat mendekat kearah Seulgi; mulai meraba dan mengecupi cuping hingga leher Seulgi sensual.

"Aku pengen sayang.."

Sejujurnya bulu kuduk Seulgi meremang berkat sentuhan yang diberikan istrinya, badannya mendadak menegang tapi rasa pegal mengalahkan semuanya.

Seulgi hanya menggerakan kepalanya kecil sebagai respon geli. "renee aku cape.."

"u said u want twins baby boy right?"

"lets make it tonight.."

Suara lembut sensual yang memasuki gendang telinganya sangat menggoda iman seorang Seulgi tentu saja, Siapa yang bisa menahan hasratnya jika istrinya sudah berkata seperti itu?

Apalagi kalo bukan rasa capek.

Tangan Irene tidak hanya diam, jari jemari lentik sekaligus mungilnya memasuki kaos yang digunakan manusia itu menyentuh perut kencang yang dimiliki Seulgi.

Seulgi menahan tangan istrinya yang sudah mulai merembet didalam kaosnya kemudian membalikan tubuhnya.

"irene jovanka.. aku cape.."

Kalo kalian mengira Irene menyerah, oh tentu saja tidak. Dirinya hanya sebentar menatap monolid itu lalu lanjut menyerang bibir Seulgi lembut; helaan nafas kecil Seulgi lakukan selagi istrinya menuntut ciuman yang sedang terjadi saat ini.

Irene melepaskan piyamanya sendiri seraya semakin mendekati Seulgi namun berbanding terbalik dengan manusia didepannya justru mendorong pundaknya untuk berhenti.

"Babe... i miss u..."

"pleasee.."

Setelah bilang begitu Irene kembali mengecupi, menjilat, menggigit kecil leher Seulgi. Dia mencoba membuka kaos yang digunakan oleh Seulgi yang akhirnya dibiarkan dengannya.

Irene tersenyum tipis akan hal itu.

Irene mendorong tubuh Seulgi agar terlentang dan dirinya bergegas untuk menaiki tubuh Seulgi tepat dibagian privacy milik Seulgi.

| Es Téh Manis |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang