Tidak seperti pagi biasanya, Pagi ini Seulgi duluan bangun dibanding Irene.
Mereka masih mempertahankan posisi romantisnya sejak malam, Entah sudah berapa kali Seulgi membuat Irene frustasi semalaman karena terus terusan dibuat gagal mencapai climaxnya.
Hingga diakhir permainan Irene sudah berada diujung kekesalannya, terpaksa dirinya harus bermain dengan jarinya sendiri sedangkan Seulgi hanya menikmati pemandangan istrinya yang sedang berusaha memuaskan hasrat dirinya sendiri.
Irene masih tertidur tenang mendekap Seulgi didalam selimut dengan menjadikan lengan manusia itu bantalnya bersandar.
Keadaan istrinya sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan malam kemarin, Semalam tubuhnya sangat berantakan, nafas tidak terkontrol, air mata air keringat cairan cinta semuanya bersatu memenuhi tubuh mungilnya.
Namun sekarang,
Disebelahnya Seulgi mengamati wajah istrinya yang terlihat sangat lelah, nafas teraturnya terdengar sangat menenangkan. Meskipun Setiap inci kulit polosnya sudah terpenuhi oleh merah keunguan kissmark hasil keberingasannya semalam.
Seulgi mendaratkan kecupan kecupan hangat di kelopak mata istrinya yang tertutup hingga bibir merah tebal itu.
Mengingat seberapa kejam dirinya semalam bermain kasar sampai Irene berulang kali mengeluh kesakitan namun dirinya tidak perduli sama sekali dan tetap melanjutkan sebagai pelampiasan amarahnya.
Seulgi akuin sebelumnya dia ga pernah ngelakuin sekasar itu, dan yang semalam adalah pertama kalinya.
Memandang wajah istrinya yang terlihat sangat innocent ketika tertidur seperti ini membuat dirinya menyesal dan merasa bersalah atas perbuatannya semalam.
Kecupan sedikit berwaktu dikening istrinya Seulgi berikan sebagai tanda permintaan maaf yang tulus.
Yang ternyata membuat sipemilik kening merasa terganggu dan terbangun dari tidurnya.
Seulgi menampilkan senyum manisnya, menunggu perempuan didepannya tersadar sepenuhnya. "Morning.."
Spontan Irene balas senyuman tak kalah manisnya, tangannya berpindah menyentuh garis rahang manusia disebelahnya. "morningg."
"dont u wanna give me morning kiss?" Pintanya lucu seraya memandang Seulgi dari bawah.
Seulgi terkekeh kegemasan, "where do u want baby?".
Irene menunjuk bibirnya sendiri. "here dadda."
Seulgi menarik dagu istrinya menempelkan bibir mereka berdua lalu dipagut selembut mungkin selama beberapa menit.
"done?"
Irene menggeleng. "Give me more kiss here, here, and here." Dia berurutan menunjuk kening hidung sampai bibir ranumnya lagi.
Seulgi menuruti keinginan istrinya menghujankan banyak kecupan disetiap inci wajah natural istrinya.
"why you're being so cute this morning?".
Irene hanya menggeleng, tidak berhenti menampilkan senyumnya.
"you're even cuter than our baby right now."
"aku curiga sebenernya kamu bayi yang sebenernya." Lanjutnya lagi.
"of course, youre my daddy sugar."
Lagi lagi Seulgi dibuat terkekeh lalu mencapit hidung istrinya menggunakan dua jarinya. "and you're my baby sugar.."
Lalu bergerak pindah posisi menindih tubuh Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
| Es Téh Manis |
FanfictionOne glass tea with sugar and ice cube. Prequel of Es Tèh Tawar