Sekarang lo pilih, mau lo yang jujur sama Seulgi atau mau gue yang kirim foto ini ke Seulgi abis itu kalian berdua bakalan cerai dan gue bisa ngerebut Seulgi?"
Off.
Warn!
----
Seulgi terlampau speechless denger semua yang diceritaian istrinya.
kalo kaya gini bukannya lebih baik dia ga mengetahui sama sekali?
Dirinya sungguh gatau harus berekspresi seperti apa. Marah? Kecewa? Sedih? atau apa?!Lagi dan lagi semuanya udah terjadi.
Hatinya seperti mati rasa, tidak bisa merasakan apapun Sedangkan Irene didepannya hanya menundukan pandangannya sejak tadi tidak berani menatapnya.
"M-maaf gi.."
"a-aku tau aku s-salah.."
Irene semakin takut karena Seulgi tidak memberikan respon apapun.
Irene menggenggam erat tangan Seulgi. "J-jangan diem kaya gini gii. Pukul aku, tampar aku, lakuin apapun yang bisa buat kamu ga marah lagi sama aku.."
"T-tapi aku mohon jangan pernah t-tinggalin aku lagi gi."
"aku tau aku egois."
"Aku minta maaf.."
Lagi lagi dirinya mengangkat tangan Seulgi menuju pipinya, meminta manusia itu memberi tamparan namun dengan cepat Seulgi menahan tangannya.
"Berhenti Joohyun!" Satu pekikan keras dari Seulgi yang kemudian membuat Irene terdiam, Seulgi bergerak membawa istrinya masuk kedalam dekapannya.
Irene dengan erat melingkarkan lengannya dibahu Seulgi, mencengkram erat kaos yang digunakan manusia itu.
Dirinya kembali mengeluarkan suara lemahnya. "Maaf gi.."
Selanjutnya Irene dibuat semakin menyesal karena balasan dari Seulgi yang sama sekali tidak terduga olehnya. Seulgi berucap dengan suara yang sangat lembut tanpa meninggikan nadanya.
"makasih udah jujur sama aku rene.."
"Ini emang kenyataan yang pahit buat aku, tapi setidaknya kamu jujur itu udah cukup buat aku."
Entah apa yang ada didalam pikiran Seulgi dengan mudahnya mengatakan seperti itu. Sepertinha memang dia sudah dibutakan oleh cinta atau memang dia yang terlalu bodoh.
Seulgi melepaskan pelukannya, menjauhkan lengan Irene dari tubuhnya.
Seulgi masih menahan air matanya, dia memaksakan senyumnya jari jemari jenjangnya terangkat untuk mengusap jejak air mata istrinya yang masih mengalir di pipi.
KAMU SEDANG MEMBACA
| Es Téh Manis |
FanfictionOne glass tea with sugar and ice cube. Prequel of Es Tèh Tawar