Irene sedikit demi sedikit mulai terbuka sama orang orang terdekat, Walaupun tidak intens dan ya kadang masih mendadak suka diem tapi setidaknya udah ada perubahan.
Sekalipun tetep Irene lebih membuka dirinya sama Seulgi doang, Bukan masalah malahan Seulgi bersyukur.
Meski kalo diajak keluar rumah Irene belom mau menunjukan dirinya. Yang lain pun ga maksa karna seiring jalannya waktu mereka yakin Irene pasti bisa pulih.
Sekarang Irene tengah memposisikan dirinya di pelukan Seulgi, Dari pagi dia pengen dimanjain Seulgi mulu gatau kenapa.
Seulginya ya pasrah aja dikunciin dikamar bareng Irene.
"Seulgi.." Panggil Irene dengan suara kecil dan seraknya.
"Apaa? hmm?"
"Aku laperr" Rengek Irene di ceruk leher Seulgi sambil megangin perutnya.
Tumbenan Irene minta makan duluan biasanya disuruh makan masih susah.
"Yaudah aku masakin bubur ya?" Tanya Seulgi ngusap rambut Irene.
Irene ngegeleng nandain kalo dirinya gamau makan bubur. "Aku mau nasi kuning"
Seulgi ngerutin dahinya, Baru kali ini Irene request makanan setelah sekian lama. Mintanya nasi kuning lagi.
"Yaudah kalo gitu aku beliin dulu ya?" Seulgi bersiap buat berdiri dari kasur tapi justru ditahan sama Irene.
"Irenee lepas dulu ini tangannya, Kalo gini gimana aku mau beli hmm?" Tanya Seulgi ngelus tangan Irene yang singgah diperutnya dengan ibu jarinya.
"Kamu gaboleh pergiii" Ujar Irene yang masih nutupin wajahnya diperut Seulgi.
"Terus gimana aku belinya sayangg??"
"Gofood ajaa"
"Ini kamu tumben manja banget sih?? ada apa nih?"
Irene juga sebenernya ngga ngerti kenapa tapi emang dia ga pengen jauh jauh aja dari Seulgi.
Irene cuman respon gelengan kepala.
Seulgi ngehela nafasnya, "Yaudah aku pesenin dulu ya"
Irene ngangguk, Seulgi duduk lagi dipinggir kasur dengan tangan Irene yang melekat erat diperutnya.
"Masih berani menginjakan kaki kotor anda dirumah saya?"
"Pak mari sesama orang tua kita bisa obrolin ini baik baik"
Ferry tertawa remeh, "Baik baik anda bilang?"
"Bagaimana kalo anda ada diposisi saya? Membiarkan pria bajingan ini menodai putri anda yang sama sekali tidak punya salah? Apakah anda akan diam saja?" Tanya Ferry setenang mungkin tapi penuh dengan kebencian.
KAMU SEDANG MEMBACA
| Es Téh Manis |
FanfictionOne glass tea with sugar and ice cube. Prequel of Es Tèh Tawar