Irene dan baby sudah menyelesaikan mandi sedangkan Seulgi masih terlelap dalam tidurnya dengan selimut yang sudah ambrakadul dan menampilkan setengah perutnya yang kencang.
Irene melangkahkan kakinya dengan Wonyoung yang berada di gendongannya menhampiri Seulgi dikasur.
"Baby bangunin daddanya coba." Irene menempatkan Wonyoung diatas tubuh Seulgi, Meninggalkan mereka berdua untuk memakai make upnya.
Wonyoung memberi pukulan pukulan kecil diwajah Seulgi dan menaik turunkan tubuhnya diatas badan Seulgi.
"ᵈᵃᵈᵈᵃᵈᵃᵈᵃ" Racauan tidak jelas dari Wonyoung meminta daddanya bangun dari alam mimpinya.
"Mmmhh" Seulgi hanya bergumam dan menggerakan sedikit kepala kemudian melanjutkan tidurnya.
Wonyoung mendekatkan dirinya kewajah Seulgi lalu mencium atau lebih tepatnya membagikan liurnya kewajah si dadda.
"Hmmmmm" Seulgi kembali bergumam namun tangannya spontan memegang bayinya yang sekarang ada diatas tubuhnya sedang mencakar pipinya.
Seulgi mengerjapkan matanya berusaha untuk melek sepenuhnya, Kemudian tersenyum saat melihat bayinya yang sedang tersenyum lebar ditambah liurnya yang mengalir dari mulutnya.
Dengan suara yang masih seraknya Seulgi berucap, "Good morning baby."
Wonyoung memekik kesenangan melanjutkan mengayunkan tubuhnya diatas badan Seulgi sebagai ungkapan bahagianya saat daddanya sudah bangun dari tidurnya.
Seulgi mengecup bibir si baby sekilas, "Anak dadda udah mandi?".
"ᵈᵃᵈᵈᵃᵈᵃᵈᵃᵃ"
"Pantesan aja cantik banget." Seulgi mencubit pipi Wonyoung pelan dilanjut membangunkan tubuhnya untuk duduk dan memangku si baby.
"Sana gi mandi dulu nanti kamu telat tuh liat udah jam berapa." Irene bersuara dari meja rias.
Seulgi menoleh sebentar kearah jam weckernya dan ternyata masih jam setengah delapan.
"Ma----"
"Apa? masih jam setengah delapan? Seulgi acara kamu jam 9 jadi jangan ditunda tunda mandinya." Irene keburu menyerobot ucapan Seulgi karena udah tau sama kebiasaan Seulgi suka banget menunda.
Seulginya sendiri malah mengerucutkan bibirnya, "Ish mama mu galak banget sih?".
Direspon ketawaan kecil dari si baby.
"Baby mah bukannya bantuin dadda malah belain mama." Ujarnya pura pura kesal.
"Udah gi sana cepetan."
"Iya iya mama irinn nih aku mandiii." Seulgi beranjak dari ranjang ninggalin Wonyoung diatas kasur sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
| Es Téh Manis |
FanfictionOne glass tea with sugar and ice cube. Prequel of Es Tèh Tawar