Udah kesekian kalinya Jennie memastikan dirinya sempurna dan berulang kali mengoles bedak sekaligus lipstiknya didepan kaca milik Irene sampe yang punya aja eneg.
"Jen udah napa, lagian siapa yang nikah kok lo yang rempong sih?".
Jennie mengulum bibirnya sendiri meratakan lipstick merah meronanya lalu mendecih denger gerutuan dari temennya. "biarin aja, gue bakalan buat lisa nyesel."
"iya nyesel kenapa dia dulu bisa ngejar-ngejar lo."
Lagi lagi seseorang yang memiliki mata tajam tapi lucu seperti kucing itu mendengus kesal."rene ga bisa apa kita akur sehari aja gitu loh?".
Irene terkekeh, Kalo di inget inget lagi emang mereka selalu aja ada yang ributin ga pernah anteng temenannya. Meskipun mereka juga sebenernya ngerti cuman bercandaan aja, tapi sadis gitu bercandanya.
Tiba tiba ada satu orang diikuti dua tuyul digendongannya masuk kedalam kamar bergabung dengan mereka. "Udah pad----"
Seulgi ga melanjutkan perkataannya karena terpukau sama kecantikan Jennie yang memakai mini dress berwarna ungu muda dengan sedikit hiasan renda disana. "wahh mommy sugar jennie cantik bingittt."
Duo chae ikut menaik turunkan tubuhnya girang ikut menyetujui perkataan Seulgi.
Jennie? Ya kesemsem malu lah. Gimana juga kan Seulgi tetep jadi daddy sugar kesayangannya.
"Enak ya ngomongnya.. istrinya siapa yang dipuji siapa." Terkaan dari istri sahnya merusak kehaluan seorang Jennie.
Dengan santainya Seulgi jawab. "Kalo dua duanya jadi istri aku juga gapapa."
"janji kok bakal adil." Sambar Seulgi lagi.
Irene mendekati Seulgi bersama matanya yang udah memicing, bersiap buat nyubit keras perut orang itu. "Nihhh adilll." Bikin siempu meringis kesakitan.
"ah rene lo mah merusak suasana deh."
Irene menatap bengis cewe itu. "dari pada lo merusak rumah tangga."
"udah ayok cepet ntar keburu pemberkatannya mulai." Irene melingkarkan posesif lengannya di lengan yang lebih besar dari miliknya.
Mereka bertiga dateng barengan ke pernikahan Lisa dan Rose yang bertepatan di kediaman keluarga dokter jangkung itu.
Sesampainya dihalaman besar yang sudah terdekorasi dengan rapih layaknya pernikahan megah namum terkesan sederhana, para tamu udah ramai memenuhi bangku yang disediakan.
Mereka sedikit terlambat namun belum sampai acara inti hanya saja Lisa sudah terlihat berdiri menunggu kedatangan seseorang didepan altar yang dihiasi selendang chiffon berwarna peach bersama rangkaian mawar yang senada dan lampion-lampion kecil disana.
Tubuh Jennie membeku saat melihat lisa yang sangat terlihat berbeda didepan sana, Irene menyadari atas perubahan Jennie.
"Jen lo gapapa? Kalo gamau lanjut mending kita pulang aja." Tanyanya khawatir menatap cewe disebelahnya yang tampak risau.
Jennie dengan cepat menggeleng menandakan bahwa dia baik baik aja, "gue gapapa, cuman sedikit ragu aja."
Irene magut magut mengerti pasti ga mudah buat Jennie, "yaudah kita duduk dulu aja ya. Acaranya udah mau dimulai."
Ketika mereka berdua jalan berdampingan diikuti Seulgi dan dua pasukannya dibelakang. Jennie sempat bertukar pandang dengan Lisa, manusia jangkung yang pernah menjadi mahluk yang paling dibenci oleh Jennie namun karma bermain karna sekarang dia justru jatuh kedalam pesona dokter itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
| Es Téh Manis |
FanfictionOne glass tea with sugar and ice cube. Prequel of Es Tèh Tawar