aq mo pulank dl.
.
Wonyung masih beringsut diatas kasur menggeliatkan tubuhnya kemudian tidak lama langsung mendudukan bokongnya saat menyadari bahwa orang tuanya sudah tidak ada disampingnya. Merasa gelisah karena biasanya selalu dia yang duluan terbangun sebelum mama dan daddanya.
"ᴍᴀᴍᴀᴀᴀ~" Rengekan imut serak khas bangun tidur menggelegar di ruangan itu. Wonyoung menuruni ranjang yang lumayan tinggi dengan susah payah lalu langsung berlari menuju pintu.
Tiba tiba terdengar suara langkah kaki mendekati Wonyoung seraya menyanyikan lagu Birthday.
bukan lagunya somi.
Mengalihkan atensi Wonyoung untuk menoleh kearah sumber suara dan terlihat mama daddanya tersenyum sembari tangannya yang membawa kue dengan lilin ber angka 5 diatasnya.
"Happy birthday babyyy" Seulgi dan Irene berjongkok guna menyetarakan tinggi Wonyoung.
Senyuman Wonyoung berkembang walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa dirinya masih mengantuk berat terlihat dari matanya yang belum terbuka sepenuhnya, Memikat Irene dan Seulgi tertawa kegemasan.
"Sekarang baby make a wish dulu, baru baby tiup lilinnya."
Wonyoung mengangguk antusias kemudian menyatukan tangannya dengan erat.
Setelah beberapa menit berdoa Wonyoung lantas meniup lilinnya dengan semangat, seusai itu dia langsung menubrukan dirinya ketubuh Irene yang tentu diterima senang hati oleh Irene.
"Selamat ulang tahun ya anak kesayangan mamaa, semoga baby selalu menjadi anak yang hebat dan tangguh." Irene berujar seraya mengusap rambut Wonyoung lembut sekalian untuk dirapihkan.
Wonyoung melepaskan pelukannya dilanjut mencium bibir mamanya dengan sigap, "ᴍᴀᴋᴀᴄɪɪ ᴍᴀᴍᴀ".
"Iya sama sama sayang.."
Seulgi menggeletakan kuenya dibawah lantai dilanjut mengerucutkan bibirnya pura pura bersedih, "Dadda ngga nih??".
Wonyoung menengok kearah Seulgi dan bergantian memeluk Seulgi, "ᴍᴀᴋᴀᴄɪɪ ᴜɢᴀ ᴅᴀᴅᴅᴀᴀᴀ." sebelum dirinya menghujankan serangan kecupan diarea pipi Seulgi.
Membalas perlakuan Wonyoung seulgi memegang dadanya dengan drama lalu menjatuhkan dirinya, "Ahh jantung dadda, dicium tuan putri pagi pagi..."
Irene tertawa kemudian berbisik oleh wonyoung dengan bibir yang mencibir, "Dadda mu lebay ya."
Disetujuin anggukan oleh Wonyoung.
Irene meraih tangan Wonyoung, "Yuk kita tinggalin dadda mandi aja." Setelah itu mereka ninggalin Seulgi yang masih berbaring di lantai, tapi dia bersicepat berdiri menyusul Irene dan Wonyoung.
"Dadda juga ikutan mandinya dongggg."
KAMU SEDANG MEMBACA
| Es Téh Manis |
FanfictionOne glass tea with sugar and ice cube. Prequel of Es Tèh Tawar