Seulgi lagi perang saat ini, iya bergelut dengan alat masak di pantry berniat ingin membuat roti panggang dan telur orak arik buat sarapan pagi ini.
Ya maap Seulgi gabisa masak yang macem macem.
"Keasinan ga ya?" Seulgi mencicipi sedikit telornya.
"Ah aman lah ya gabakalan keracunan"
Setelah semua sarapannya udah siap Seulgi melangkahkan kakinya menuju lantai 2 kearah kamarnya.
Disaat lagi kebingungan cara ngebuka knop pintunya tiba tiba terdengar pekikan dari dalam kamar.
"SEULGIIII!!!!"
Seulgi terperanjak kaget karena teriakan Irene yang lumayan melengking. Dia reflek naro nampannya dilantai dan buru buru ke sumber suara yang berasal dari kamar mandi.
Terlihat Irene yang sudah terduduk dibawah lantai seraya tangannya memegang perut.
"Rene kamu kenapa??"
"Ketuban aku pecah gii"
Seulgi ngebelalakin matanya, bergegas buat ngebopong Irene. "Yaudah kita kerumah sakit sekarang ya"
Irene ngangguk dengan erangan yang mengiringi.
"G-gii sakit giiii"
"Iya sayang tahan dulu ya..."
Jujur Irene berat, untungnya Seulgi kuat nurunin tangga. Di ruang tamu Seulgi bersicepat ngambil kunci mobilnya dan langsung bawa Irene ke dalam mobil.
Gak sia sia Seulgi udah mempersiapkan barang barang sedini mungkin yang sekiranya dibutuhkan untuk Irene didalam mobil jadinya ga perlu ngurusin barang lagi.
Seulgipun saat terakhir check up kemarin udah dikasih tau sama Sejeong buat jangan panik dan harus terus sigap seandainya ketubannya Irene pecah. Mau segimanapun dibuat ngga paniknya tetep aja Seulgi kalang kabut ngehadapin Irene yang kontraksi tanpa henti.
Disampingnya, Irene terus terusan menjerit dan ngepalin tangannya erat Seulginya jadi ikutan resah ngeliatnya.
"Irene ini pegang tangan aku remes aja yang kuat gapapa" Seulgi ngulurin tangan kirinya tanpa menghilangkan fokus pandangannya ke jalanan.
"enggghhhhhhhhh!!"
"Tarik nafas yang panjang terus buang renee".
Seulgi ikut ngerasain sakitnya cengkraman Irene dan ini sakit banget, dia lupa nyuruh Irene buat potong kuku dulu kemarin kemarin.
"Huhh huhh huhh"
"S-sakitt giiiiiiii"
"Iya sayang sabar ya bentar lagi kita sampe"
KAMU SEDANG MEMBACA
| Es Téh Manis |
FanfictionOne glass tea with sugar and ice cube. Prequel of Es Tèh Tawar