UKMPPD itu ga cuman satu, ada dua ujian yang harus dilewatin sama Irene sebelum mendapatkan gelar dokternya.
kalo yang kemarin adalah CBT atau biasa dikenal ujian teori berbasis pilihan ganda nah kalo yang satu lagi OSCE atau Objective structured clinical examination. Jadi, penilaiannya itu diambil dengan cara Irene sebagai dokter umum yang meriksa pasiennya.
Intinya, para peserta ujian wajib buat praktekin skill sesuai standar kompetensi dokter umum.
Jika memang skillnya belum memadai ya, diulang lagi ujian prakteknya.
Kebetulan ujiannya akan dilaksanakan esok hari,
oleh sebab itu Irene harus mempelajari ulang materi materi yang diberikan, ada sekitar 12 teori yang harus Irene kuasain. Pokoknya gaboleh sampe ada yang kelewatan sedikitpun.
Karena hasil ujiannya nanti adalah kunci dari seuluruh perjuangannya.
"Yang, kamu ga cape apa belajar terus?".
Irene hanya menoleh kearah Seulgi yang sedang bersandar dikepala ranjang lalu menggeleng sebelum kembali melanjutkan fokus belajarnya.
Seulgi sendiri dia lagi jagain anaknya yang tumben udah tidur.
Kemungkinan karna tadi sempat Seulgi ajak jalan jalan keliling komplek jadinya kecapean.
Seulgi beranjak dari kasur menghampiri Irene ikut melihat lihat kertas yang berserakan diatas meja.
Berbagai macam tulisan yang mepet mepet macam diangkot aja udah cukup buat mata Seulgi sliweran apalagi isinya, mana paham anak bisnis mah.
"Emang pengumuman kelulusannya kapan rene?".
"Kemungkinan minggu depan tapi bisa aja diundur atau dipercepat." Jawab Irene tanpa menghentikan nulis menulisnya.
Seulgi membulatkan bibirnya kecil, menguburkan wajahnya dilekukan tangan yang terlipat sempurna dimeja.
Memperhatikan lekat wajah serius istrinya dengan kacamata bulat yang bertengger di hidungnya. Lalu tersenyum senyum gemas.
Kalo lagi belajar kaya gini Irene semakin keliatan kaya masih anak baru kuliahan, terus tipe Irene tuh kaya culun culun tapi aslinya garang.
Kalo dikira Irene ga kedistract sama tatapan Seulgi yang intens sekaligus senyum senyum pedo, jelas ke distract lah.
"ngapain liatin aku terus?".
Seulgi malah semakin ketawa. "Emang kenapa? Kan aku punya mata."
Jawaban yang bikin Irene memutar bola matanya malas. "aku jadi ga fokus Seulgi."
"ya, itu mah kamu aja yang imannya lemah. Apa salahnya ngeliatin kamu?".
"kalo salah tuh ngeliatin bokep." Lanjut Seulgi lancang.
Irene langsung mendelik, menyentil bibir Seulgi.
"Kamu ngomongnya di saring dulu bisa ga sih? Nanti anak anak denger gimana?!".
Seulginya mah cuman cengar cengir,
Emang udah paling bener kalo ditemenin Seulgi belajar tapi dianya tidur jadi ga bakalan ganggu. Dari pada melek kaya gini, belajarnya jadi ngga masuk ke otak sama sekali.
Tiba tiba Seulgi bangun dari kursi, mengeluarkan hpnya dari saku untuk digeletakan dimeja.
"Mau kemana?".
"mandi, kenapa? Mau ikut?".
Lagi lagi Irene mendengus, "sana mandi yang lama, jangan mandi bebek."
KAMU SEDANG MEMBACA
| Es Téh Manis |
FanfictionOne glass tea with sugar and ice cube. Prequel of Es Tèh Tawar