30 - / 𝐊𝐞𝐜𝐡𝐚𝐩 \

1.7K 292 97
                                    

Udah beberapa hari di New York Seulgi sama sekali ga pernah nelfon istrinya diJerman, kirim pesan juga seadanya. Kalo Irene yang nelfon pasti Seulgi lagi ketiduran kalo ga emang lagi diluar.

Karena dia memang harus ngebantuin Karina mengurus beberapa hal, Seulgi memutuskan buat stay beberapa hari diluar perkiraannya. Dia berfikir ga mungkin kalo harus ngebiarin Karina ngurus semuanya sendirian tanpa dirinya karna ini bukan cuman tentang karina tapi juga Seulgi.

Ga seharusnya dia nunggu dijerman sedangkan karina harus repot bolak balik ngurus itu dan ini.

Tapi sekarang udah hampir semuanya selesai hanya tinggal menunggu persetujuan dari pengadilan kementrian dan mereka bisa melangsungkan rencana selanjutnya.

Namun anehnya sejak kemarin Seulgi lebih banyak merenung, padahal seharusnya semua hal yang dilakukan saat ini bisa buat dirinya bahagia. Bertemu seseorang yang sudah lama dia sembunyikan bahkan hanya menunggu waktu yang tepat saja hingga semuanya terungkap selanjutnya mereka bakalan bersama lagi.

Tapi kenapa justru rasa takut yang menghinggapi hati Seulgi?

Jam di dinding terus berputar, Seulgi masih betah dengan posisi baringnya.

Dia memutuskan buat ngambil hpnya yang tergeletak diatas nakas meja. Lalu mencoba untuk memvidio call istrinya.

Disini masih jam lima sore yang berarti di belahan negara lain dimana istrinya berada itu jam sebelas malam. Seulgi berharap istrinya belum tidur.

dua kali sambungannya mati karena ga diangkat, Seulgi mencoba sekali lagi dan gak lama ternyata Irene mengangkat.

"Hmmm bagusss baru nelfonnn, buang aja hpnya kalo dihubungin aku masih susah." Raut wajahnya terlihat kesal, sedangkan Seulgi malah terkekeh gemas.



"Maaf sayanggg, ga sempettt."


"miif siyingg gi simpitt, alasan aja kamu mah."


Seulgi cuman senyum senyum gajelas.


"kok tumben kamu belum bobo?" Tanya Seulgi mengetahui wajah Irene di layar masih terlihat segar.


"Anak kamu ini loh gi susah banget disuruh tidur."


Seulgi ketawa, pasti tak lain tak bukan chaeyeon.



"Mana coba liat anak ajaibnya dadda lagi apa?"



Irene membalikan kameranya mengarahkan ketubuh mungil chaeyeon yang lagi ngeberantakin segala yang bisa diberantakin.


Irene membalikan kameranya mengarahkan ketubuh mungil chaeyeon yang lagi ngeberantakin segala yang bisa diberantakin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
| Es Téh Manis |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang