3 - / 𝐊𝐞𝐜𝐡𝐚𝐩 \

2.2K 349 19
                                    

"Jadi kemana kita akan pergi tuan ratu??" Tanya Seulgi seraya menekuk sikunya meminta Irene untuk menggandeng dirinya.

Dengan senang hati Irene melingkarkan tangannya sempurna dilengan Seulgi dan menampilkan senyum manisnya.

"Aku mau ke chaplin's world."

Seulgi menaikan alis sebelahnya menatap Irene bingung, "Are u sure?".

Irene mengangguk semangat, "Yas."

"Oke let's go."

Setelah itu mereka melangkah bersamaan menuju lobby hotel menghampiri mobil yang udah disewa khusus sama Seulgi selama liburan mereka disini.

Setelah itu mereka melangkah bersamaan menuju lobby hotel menghampiri mobil yang udah disewa khusus sama Seulgi selama liburan mereka disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Sesampainya di museum charlie chaplin sang komedian legend mereka berdua pokoknya kelilingin setiap sudut ruangannya.

Btw, Museumnya cukup unik dan lucu sih menurut mereka berdua karena desainnya tuh layaknya rumah biasa gitu. Jadi seakan akan memang museum itu tuh tempat tinggalnya si charlie chaplin.

Disana juga tersedia banyak barang-barang yang bisa disentuh atau bahkan digunakan, Jadi tau kan intinya apa?

Iya, Seulgi d̶i̶s̶u̶r̶u̶h̶ , nggak. dipaksa lebih tepatnya buat pake sama Irene.

"Gi coba dipake ini ish." Sebal Irene sembari menyodorkan topi, kumis dan aksesoris sebagainya khas CC.

Seulgi menautkan alisnya, memandang barang-barang yang ada ditangan Irene  terusan menggeleng cepat dengan raut wajah yang masam. "Ngga ah rene, malu diliatin orang."

Irene menoleh disekitarnya. "Apasi ga ada orang juga."

Manusia bermonolid itu semakin menautkan alisnya. "Heh itu kalo bukan orang apa? Manekin?" Terkanya seraya menunjuk menggunakan dagu.

Cewe itu cuman merespon ketawa kecil namun tetap melanjutkan pemaksaannya. "Yaudah ini dipake doang apa susahnya sih, Ini baby nya loh gi yang minta bukan aku."

Kan kan, kebiasaan Irene yang dulu mulai muncul.

Alhasil Seulgi cuman bisa mendecak kesal, mengambil barang-barang itu buat dipake. Membuat Irene tersenyum kemenangan.

Setelah Seulgi memakai semuanya Irene tidak berhenti sampai situ dia berlanjut memerintah Seulgi buat berdiri di spot yang bagus. Cewe itu mengambil alih kamera yang menggantung dileher Seulgi.

"Sana gi kamu kamu pose aku yang fotoin."

"Ngga usah ya.."

Irene memberi pelototan bikin manusia yang ditatap ciut.

"Iya iya nih gimana mba fotographer posenya? hmm?".

"Terserah yang penting ikhlas." katanya sedikit judes.

| Es Téh Manis |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang