47 - | Demam (M) |

4.5K 410 23
                                    

Warning!






Cheese ++











D+














BACA SEKALI AJA YA?


















Tono kalo dikasih tau bandel.














.

Irene baru saja menidurkan babynya yang sedari sore tidak berhenti merengek dan cukup sulit untuk Irene mendiamkan tanpa bantuan asinya.

Iya, ASInya sejak kemarin tidak mau keluar dan hanya bisa keluar jika dipaksa memakai pompa.

Irene bergontai menuju kamarnya, saat sudah dikamar ternyata tidak ada batang hidung Seulgi disana namun terdengar percikan air yang mengalir dari shower dapat dipastikan Seulgi sedang mandi didalam.

Merasa bosan karena Seulgi yang ga kunjung menyelesaikan mandinya Irene memutuskan buat menyusul Seulgi kedalam kamar mandi.

Terlihat Seulgi tanpa sehelai pakaian apapun sedang mengguyurkan kepalanya dibawah shower.

"Irene? itu kamu?" Seulgi yang masih mengusap wajahnya dengan mata yang tertutup berusaha memastikan seseorang yang baru aja masuk bersamanya.

Sebelah sudut bibir Irene tertarik keatas, Menghampiri Seulgi tanpa perduli bajunya akan ikut terbasahi oleh guyuran air, Irene dari belakang menelusupkan tangannya keperut Seulgi dan mengusapnya halus.

Seulgi jelas tersentak. "Irene?".

Irene mengecupi punggung Seulgi yang pekat dengan harum sabun kesukaan mereka berdua kemudian bergumam, "Hmm?".

Seulgi membalikan tubuhnya mengapit Irene yang masih berpakaian lengkap lebih dekat dengan dirinya. "Kamu ngapain?".

Irene menampilkan seringaian seduktifnya lalu menggigit bibir bawahnya kecil. "Menurut kamu?". Tangannya yang berada di belakang punggung Seulgi menjamah turun kearah bokong Seulgi kemudian diremas.

Seulgi justru tertawa jahil saat merasakan bokongnya mendapat tekanan, "Kamu yang mancing aku ya rene..."

Seulgi melumat bibir Irene tanpa aba aba dan sang pemilik refleks  melingkarkan tangannya di leher Seulgi, Menempelkan tubuhnya dengan bagian tubuh Seulgi yang licin karena saat ini mereka sedang bercumbu dibawah guyuran air.

Seulgi mendorong kasar Irene kearah tembok dan mulai melucuti pakaian Irene yang mengganggu dirinya untuk menyentuh lebih liar. Menyusul dirinya yang sudah bertelanjang bulat.

Dengan sengaja Seulgi menumbuk bagian bawah Irene menggunakan lututnya membuat siempu mendesah didalam cumbuannya. Irene menggigit kecil bibir bawah Seulgi meminta berhenti sejenak karena udara yang semakin menipis diparu parunya.

Tapi Seulgi tidak goyah dan tetap melanjutkannya, sampai dia terpaksa berhenti karena tangan Irene menekan pantatnya dengan keras.

"Aku butuh nafas Seulgi..." Nafasnya tersenggal senggal ditambah tatapan memicingnya menarik Seulgi untuk tertawa licik.

Seulgi mendekatkan dirinya ketelinga dumbo Irene kemudian meniupnya pelan dilanjut dengan gigitan kecil disana. "Kamu yang udah buat aku turn on sayang, Jadi harus terima konsekuensinya."

Panas dingin adalah yang dirasain Irene saat Seulgi berucap tepat dikupingnya, meskipun Irene tau Seulgi emang ga bakalan seaktif ini kalo dirinya ga memulai.

Seulgi menyeringai kesenangan melihat Irene mulai menegang dia meneruskan ciumannya menuju leher dan tulang selangka Irene meninggalkan tanda kepemilikan disetiap incinya, tangannya juga tidak berhenti menjamah paha Irene.

| Es Téh Manis |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang