12 - / 𝐊𝐞𝐜𝐡𝐚𝐩 \

1.9K 327 75
                                    

Entah ini hal yang bisa disebut baik atau tidak, Pasalnya Chaeyeon dan Chaeryeong saat ini lebih dekat dengan Rose dibandingkan mamahnya sendiri.

Lucu? Entahlah, Seulgi merasa Irene sekarang sudah mengabaikan perjanjiannya sendiri. Irene selalu pulang malam, bahkan memberi asi secara langsung kepada si kembar aja bisa dihitung dengan jari, bagaimana tidak? hampir setiap hari dalam satu harian penuh sikembar selalu diurus sama Seulgi. bukannya Seulgi keberatan akan hal itu,

Tapi,

Seulgi hanya takut Chaeyeon dan Chaeryeong tidak mengenal dengan baik mamahnya sendiri.

"Gi."

"Woi gi, lo kenapa?" Jeongyeon menepuk tangannya tepat di depan wajah Seulgi yang membuat orang itu sadar akan lamunannya.

"A-ah ngga, ngga papa."

"Jadi test drive ga? Itu udah ditungguin sama si om."

"Jadi lah, yakali gajadi."

Saat ini mereka berada di jalan tol sepi yang memang khusus dibuat untuk test drive motor besar yang diatas 1000 cc semacam Harley davidson, Triumph, BMW, dan sebagainya.

Seulgi mengecup pipi gembil chaeyeon yang masih berada digendongannya, kemudian membawa anak itu kedalam mobil Vellfire miliknya yang ada si Chaeryeong nanny dan supirnya didalam sana.

"Tunggu bentar ya sayang.."

Setelah itu Seulgi balik lagi,

"Lo dengerin kan tadi apa yang dibilang om hendrick?" Terka Jeongyeon menatap Seulgi curiga.

"Iya elah gue denger."

"Yaudah."

"Yaudah apa?" Tanya Seulgi polos ngebuat Jeongyeon geregetan.

"Pake itu helm dan kawan kawannya bego, lo mau kalo jatoh pala lo pindah keperut?".

Lantas Seulgi mendaratkan pukulan yang lumayan keras dibagian belakang kepala Jeongyeon, "macem macem lo kalo ngomong."

"Iya udah, itu dipake Seulgi astaga."

Seulgi dengan santai memakai helm, jaket, kacamata, sarung tangan lanjut menunggangi Harley davidson sporster tipe forty eight yang berbobot sekitar 250 kilo dengan kapasitas mencapai 1200 CC miliknya.

Iya, Seulgi fix membeli moge itu yang harus merogoh saku sekitar 600-700 juta, Gila emang Seulgi.

Tentu aja Seulgi belom bilang hahahaha.

Mana boleh doi kalo bilang dulu sama bojonya.

"Enteng ah tapi." Kata Seulgi remeh.

"Lo belom jatoh gi, kalo udah jatoh juga baru dah ngerasain ditiban 250 kilo. Paling kaki lo patah doang." Ujar Jeongyeon ditambah kekehan diakhirnya.

Seulgi mencoba menyalakan motornya, "Wah gila, seksi banget sih suaranya."

"Jangan ngebut ngebut lo, Nanti kalo jatoh lecet sayang motor baru."

Seulgi memutar bola matanya malas lalu mendecak. "Ck, kampret."

Tanpa ada bacot bacot lagi Seulgi melajukan motornya, pelan kok cuman 170 KM/Jam.

"WWOOOOO!!" Seulgi berteriak kegirangan untuk pertama kalinya dia ngendarain moge miliknya, meskipun sebelumnya udah pernah nyobain yang punya Jeongyeon tapi yang ini rasanya beda.

Jujur, rasanya seneng terharu takut dicampur jadi satu. Akhirnya dia bisa memenuhi hasrat yang bergejolak didalam dirinya, Membeli sesuatu yang dirinya pengenin menggunakan uang hasil jerih payahnya sendiri. Jelas dia terharu, kalo dibandingin sama hidupnya dulu dia sering ngutang sana sini buat makan, kendaraan juga cuman punya motor N-Max yang sekarang masih terpajang dirumahnya yang ada di Indonesia tapi sekarang? Pencapaian yang luar biasa dihidupnya.

| Es Téh Manis |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang