"ahhh"
"Sakit punggungnya?"
Seulgi sedikit enggan mengakui tapi dengan malu malu dirinya mengangguk lanjut meregangkan pinggangnya kekanan dan kekiri guna mengusir rasa pegal disekujur tubuhnya, maklum udah berumur.
Beda sama Rose yang masih muda, dia mau jungkir balik sebegimananya juga masih aman tulangnya.
"Makasih ya je, jadi ngerepotin kamu sampe malem gini.."
Setelah kerepotan selama beberapa jam yang bikin tangan bahkan pinggang terasa kebas karena harus ngelonin sikembar sampe akhirnya mereka berdua baru aja tertidur pulas.
Rose tersenyum manis. "Ga masalah kali ka, aku juga jadi ga bosen dirumah sendiri terus."
"Kalo gitu kamu sering sering aja main kerumah, sikembar pasti seneng kalo main sama onty kesayangannya."
Cewe itu terkekeh ringan, "Emangnya gapapa kalo aku main setiap hari?".
"Siapa juga yang bisa ngelarang kamu je."
Rose merespon dengan anggukan. "Yaudah kalo gitu aku pulang dulu ya ka, takut kemaleman."
"Mau aku anterin?".
Rose dengan cepat mengibaskan tangannya menolak tawaran Seulgi. "Jangan ka kasian sikembar kalo ditinggal."
Seulgi langsung mikir, iya juga sih.
"yaudah kamu hati-hati dijalan ya, kalo udah sampe kabarin aku."
Rose mengacungkan ibu jarinya terus keluar rumah, menumpangi taksi online yang udah nunggu didepan rumah. Seulgi nganterin Rose sampe mobilnya terus menuju supirnya buat ngomong sesuatu.
"Seien Sie vorsichtig, Sir, bringen Sie das Auto, die Passagiere sind wunderschön."
(hati hati pak bawa mobilnya, penumpangnya cantik soalnya)"Nachricht erhalten"
(Pesan diterima, nona)Setelah itu mobilnya mulai menjauh dari perkarangan rumah Seulgi, manusia bermonolid itupun langsung balik lagi kekamar si kembar.
Kebiasaan dia sebelum istrinya pulang pasti nungguin dikamar sikembar.
"ᵗᵃᵗᵃᵃʰ"
Suara kecil serak yang memanggil saat Seulgi baru aja masuk kekamar itu,
Seulgi dengan tenang menghampiri chaeryeong yang tiba tiba bangun dari tidurnya terus digendong bersandar dipundaknya yang lebar.
"hei kenapa bangun? baby haus?"
Seulgi mengusap halus punggung anaknya yang masih menguap dan menggeliat kecil, "Kita ambil susu dibawah ya.."
Setelah susunya udah siap diberikan chaeryeong nolak, yang tandanya dia ga haus.
"baby maunya apa hmm?"
"kangen sama mama?"
"kita coba vidio call mama ya?".
Seulgi mindahin posisi chaeyeong kepangkuannya terusan ngambil hpnya yang tergeletak dinakas meja.
Beberapa kali ngehubungin Irene tapi yang jawab tetep operator, nomor Irene sedang tidak aktif.
Seulgi menghela nafasnya lemah lalu memasukan hp nya kedalam saku.
"mama kayanya lagi sibuk, kita jalan
jalan aja ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
| Es Téh Manis |
FanfictionOne glass tea with sugar and ice cube. Prequel of Es Tèh Tawar