Pagi pertama di NY ada drama kesiangan dulu karna Seulgi yang susah banget dibangunin padahal Rose udah berkali kali bangunin dengan cara halus tapi juga ga kunjung bangun alhasil satu satunya cara yang ampuh cuman disiram.
Kan untung aja mereka satu unit coba kalo ngga, percuma udah sia sia mereka dateng ke New York keburu pundung pihak rekan bisnisnya karna ga profesional.
Sampe digedung restoran masih ada lima belas menit sebelum meeting dimulai dan mereka disambut benar benar baik, disediain ruang tunggu sekaligus makanan kecil untuk menunjang lapar. Kebetulan banget mereka berdua sama sama belum sarapan.
Beberapa menit ada asisten staf yang datang nyuruh mereka menuju ruang meeting yang udah dipenuhi beberapa orang memakai suit sama seperti Seulgi dan Rose.
Mereka berdua duduk berdampingan dikursi yang kosong, dan berhadapan langsung yang sepertinya owner dari restoran ini.
"shall we start the meeting?".
Seulgi dan Rose saling bertukar pandang sebelum kompak mengangguk, "Sure."
Meeting menghabiskan beberapa jam yang pasti secara garis besar mereka sama sama memperkenalkan produknya masing masing sebelum lebih jauh lalu menandatangani kontraknya.
Sejauh mata memandang Seulgi merasa partner kerjanya yang kalo diliat sih umurnya sepantaran dirinya ini baik meskipun auranya judes."Sekian, saya harap kita bisa bekerja dengan baik."
"Seulgi Rose terima kasih karna sudah menyempatkan waktunya jauh jauh dari jerman." Ujar cewe itu sedikit bergurau.
yang disebut namanya merespon tersenyum.
"Sudah seharusnya bukan?" Jawab Seulgi.
"Kalo begitu meeting saya tutup. pertemuan selanjutnya akan dikabari secepatnya."
"Terima kasih atas waktunya."
Orang orang disana mulai bepergian meninggalkan Seulgi, Rose dan dua owner itu.
"Kalian pasti pada laper kan? Mau makan siang bareng kita?" Tawarnya.
Seulgi dan Rose saling tatap sejenak menimang ajakannya.
"Ga perlu canggung gitu, kita bisa jadi temen biasa kan kalo ga lagi mode kerja?" Katanya saat ngeliat gerak gerik Seulgi dan Rose yang canggung.
"dan kalian ga perlu bersikap formal, panggil aja saya krystal."
Seulgi tersenyum manis lalu mengangguk, "k-krystal?".
"Ya better dari pada harus pake ms, sepertinya kita masih seumuran."
Krystal berdiri setelah merapihkan tasnya. "Jadi gimana? Mau makan siang bareng?".
***
Seulgi nerima ajakannya karna ga enak juga kalo harus nolak sebagai kesan pertama, lagian Krsytal sama adiknya keliatan orang yang seru. Buktinya mereka bisa langsung akrab, meskipun Rose ga terlalu bisa buka diri entah kenapa.
Kalo Seulgi perhatiin adiknya Krystal si loren keliatan kaya merhatiin Rose dalam diam dan Seulgi paham kalo Rose jadi risih.
"by the way kalian berapa hari disini?" Tanya Krystal ditengah menyantap makanannya.
Seulgi mengelap bibirnya dengan tisu sebelum menjawab. "Setelah urusan selesai sih kita langsung niat pulang."
cewe itu magut magut.
KAMU SEDANG MEMBACA
| Es Téh Manis |
FanfictionOne glass tea with sugar and ice cube. Prequel of Es Tèh Tawar