.
Seulgi terlambat, dirinya baru saja menyadari maksud dari semua pesan aneh yang selalu menerornya belakangan ini. Andai saja seulgi cepat mengerti dan langsung menanggapinya dengan tegas, tidak hanya memandang pesan itu sebelah mata, pasti segalanya akan baik baik saja saat ini.
Namun percuma, semua itu sudah tidak berarti.
Segalanya sudah terjadi.
Yang dia dapatkan detik ini hanyalah penyesalan.
menyesal
menyesal
dan menyesal.
Langit yang tampak gelap seakan menyiratkan bahwa bumi juga ikut bersedih karena satu mahluk mungilnya saat ini sudah berpulang kembali ke sang pencipta.
Langit saja bersedih, lantas bagaimana sanak saudara. Semua keluarga, teman, sahabat, berkumpul keacara pemakaman ini. Menuturkan bela sungkawa, memberikan simpati kepada keluarga yang ditinggalkan. Mendoakan agar arwahnya bisa tenang dan ditempatkan disisi tuhan yang paling indah.Orang orang memakai pakaian hitam berlalu lalang menghantarkan bayi kecil ketempat peristirahatan terakhirnya.
"Seul gue turut berduka, tetep kuat masih ada Irene dan janinnya yang harus lo jaga.."
Matanya yang tertutup kacamata hitam tidak bisa menyembunyikan segala kesedihannya yang tampak jelas terbentuk, mata pandanya terukir dengan pekat. Seulgi memaksakan senyumnya kemudian mengangguk.
Orang orang disana sudah mulai bepergian meninggalkan pemakaman menyisakan Irene dan Seulgi.
Irene yang masih betah bersimpuh disamping nisan anak pertamanya, Menangisi dan merutuki dirinya sendiri. Wonyoung ninggalin mereka tanpa ada perasaan atau tanda apapun, Anaknya meninggalkan mereka tepat disaat umurnya menginjak 5 tahun dan dimana dalam waktu yang singkat kelak akan menjadi seorang kakak.
Hidup Irene yang seharusnya sebentar lagi akan menjadi lengkap karena kehamilannya ternyata salah, Anak sulungnya justru terlebih dahulu meninggalkannya untuk selamanya.
Sungguh, Irene sangat menyesal.
Dulu disaat mengetahui dirinya hamil karena kebiadaban seseorang dimasa lalu, dirinya justru tidak mengharapkan bayinya yang tidak ada dosa setitikpun semasa didalam janin, hanya karena dia tidak berfikir panjang dan hanya mementingkan dirinya sendiri atau singkatnya egois. bahkan lebih parahnya pernah ingin menggugurkan yang berarti membunuh darah dagingnya sendiri.
Meskipun itu semua sudah tidak berlaku untuk saat ini,
Tapi mengapa tuhan justru memberikannya dengan jalan seperti ini?!
Mengapa disaat Wonyoung sudah tumbuh menjadi anak yang cerdas, pintar, cantik paras dan sikap.
Mengapa disaat seharusnya keluarganya sudah harmonis?
Mengapa disaat situasi kehidupannya sudah membaik seperti sekarang???!!
Bukan seperti ini jalan cerita yang diinginkan Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
| Es Téh Manis |
FanfictionOne glass tea with sugar and ice cube. Prequel of Es Tèh Tawar