Pk-13

2.4K 156 6
                                        

Dela meneteskan air mata, dia menangis. Perlahan ia berjalan mendekati Bella yang sedang tak hentinya menangis dalam kegelapan.

Dela memegang pundak Bella pelan."Bella."

Bella mengangkat kepala pelan.

"Del." Bella langsung memeluk sahabatnya, tangisan Bella langsung pecah di pelukan Dela.

"Udah ya Bell, lo kuat, lo harus jadi wanita kuat, gue akan selalu ada buat lo," lirih Dela ikut menangis.

"G-gue kuat ko... gue kuat Dela," lirih Bella pelan.

Dela melepas pelukan itu, dia beralih menghapus air mata di pipi Bella.

"Udah ya, jangan nangis lagi. Kita keluar yu, beli nasi goreng. Pasti laper kan?" ucap Dela.

Bella mengangguk sambil tersenyum. Mereka bergegas berganti pakaian untuk pergi keluar membeli makanan.

🌑🌑🌑

Angga duduk terdiam di tengah-tengah ramainya orang yang asik bergoyang. Dentuman musik DJ sangat terngiang di kedua telinga Angga. Banyak para wanita genit yang tidak mengedipkan mata di saat mereka melirik ke arah Angga.

"Hei, tampan... boleh duduk di sini gak?" tanya seorang wanita dengan manjanya.

Angga melirik ke arah cewek itu, Angga mengangguk sambil meneguk tandas minuman anggur merah yang ke-5.

"Hei bro, lo ngapain deket-deket sama cewek gua hah!" bentak seorang cowok bertubuh besar dengan banyak tato di tangannya.

"Sayang... tadi dia godain aku," adu cewek itu berbohong.

Angga tersenyum miring. "Bodohnya," lirih Angga pelan.

"Apa lo bilang? Lo sebut cewek gue bodoh! Brengsek lo!"

Bugh!

Satu pukulan berhasil dilayangkan oleh pria itu. Teriakan demi teriakan yang di keluarkan oleh orang-orang membuat Angga dan lelaki itu sama-sama menjadi sorot perhatian. Angga tersungkur ke bawah kursi sambil memegangi sudut bibirnya yang mengeluarkan darah merah.

Angga berdiri dengan santai, menghampiri sang wanita dan juga lelaki penuh tato tersebut.

"Rasain nih!" Tangan lelaki itu berhenti di udara, Angga lebih dulu menahan dengan sigap tangan lelaki itu. Hampir saja, wajah Angga terkena pukulan lagi.

"Jangan pernah lo sentuh gue," ancam Angga menusuk telinga lelaki itu.

Bugh....Bugh....

2 pukulan. Angga memukul keras rahang lelaki itu, lalu beralih menarik kaosnya itu dengan kasar."Ini hanya permulaan, kalo lo berani sentuh tubuh gue lagi. Lo akan mati!" ancam Angga dengan tatapan tajam yang dilayangkan kepada wanita yang tadi.

"Brengsek!" umpat Angga pelan sambil berjalan pergi keluar dari club malam yang hampir saja menjadi area tanding perkelahian.

Mengendarai mobil dengan mata berat akibat efek minuman. Angga sedikit agak sulit melihat ke depan karena matanya sungguh berat. Seperti tengah menahan beban saja.

Tin....Tin....

Beberapa kendaraan lain sedikit terganggu oleh cara Angga mengemudikan mobil yang sesekali melewati pembatas jalan.

Tinnn!

Suara clakson keras mengejutkan Angga. Angga seketika membelokan stir dengan cepat dan sangat mendadak.

Ckit....Bruk....

Mobil Angga menabrak tepian jalan sehingga mobilnya rusak di bagian depan. Untung keadaan Angga baik-baik saja, meski dia belum sadar dari mabuknya.

Kini mobil milik Angga dikerubuni para warga yang berada di area tersebut.

•~•

"Dela! Dela! itu ada apaan? Liat yu," ajak Bella.

Mereka berdua berjalan pergi ke arah kerubunan orang yang sangat banyak.

"Misi mas, misi. Angga!" teriak Bella panik.


































Bagaimana part ini?

Tertandai Myawd_013🌻

Follow Ig
@Myawd_013

⚪️⚪️⚪️

The next part➡️

Preman Kampus {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang