Ending

4K 114 3
                                        

Lelaki ini__Bella

•~•






🌕️🌕️🌕️

Sudah hampir 3 jam Angga berkeliling di jalanan. Namun, dirinya masih tak kunjung bertemu dengan Bella. Dia semakin khawatir, dikala tau bahwa Bella belum pulang ke rumahnya, bahkan tidak masuk ke Kampus juga. Angga sangat takut, di sini dia hanya bertiga dengan Devan dan Reno. Dela disuruh pulang, karena Devan takut, jika Dela kenapa-napa.

Angga memekik dan memukul stir mobil.

"Bangsat!"

Devan menepuk bahu Angga."Sabar, Bella pasti ketemu."

Angga tak menghiraukan itu. Pikirannya masih kalut dengan peristiwa ini. Dia takut, bagaimana jika Bella diculik?

"Gue takut, Bella diculik." Angga menatap Devan sendu.

"Tenang bro, lo yang sabar, jangan mikir yang aneh-aneh dulu dah," ucap Devan.

Ting!

Satu pesan masuk ke dalam ponsel Angga. Segera lelaki itu melihatnya.

Pacar

Bella. R : Tolongin aku Angga. Aku di rumah Kakek-nenek, Jalan cempaka waktu itu. Tolong please....


Angga terkejut, dia tidak tau Bella sedang apa di sana. Apa sedang menelusuri teka-teki? Kenapa dia sendirian kesana. Atau ada masalah di sana?

Angga langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan maksimal. Membuat Devan dan Reno tercekat kaget.

"Njing. Ga pelan-pelan!" teriak Devan kaget.

•~•

Kaget. Benar, satu kata yang Bella ingin ucapkan sekarang. Brengsek!
Dia marah, kenapa pria ini menculik dirinya. Lagi pula siapa ketiga pria itu. Bella dikurung di gudang. Bella tidak tau, ini di mana. Mulutnya dibekap lakban. Dengan tali, yang mengikat kencang di kedua tangannya. Bella menatap sekelilingnya penuh dengan tanda tanya. Di mana dia sekarang?

"Mmm... Mmm...."

Bella berusaha berbicara. Namun, lakban itu tidak membiarkan satu suara Bella keluar sedikitpun. Bella rasanya ingin menangis saja di sini. Tidak ada orang lain di sini, selain dirinya seorang.

Mata Bella terpejam, lalu dibuka lagi. Tali yang terikat di tangannya, menimbulkan rasa nyeri amat sakit pada pergelangan tangannya. Bella tak berdaya.

Ceklek!

Pintu dibuka. Bella secepat mungkin, berpura-pura masih pingsan. Ingin rasanya ia melihat wajah pria ini, namun niatnya selalu urung karena rasa takut terlalu mendominan perasaanya.

"Cantik. Seperti ibunya."

Bella semakin penasaran siapa dia? Ibu siapa yang dia maksud? Apa orang ini salah menculik orang? Atau bagaimana sih. Bella bingung.

Preman Kampus {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang