Semuanya terungkap. Tidak ada yang tidak Bella tau sekarang. Bella tau semuanya__Bella
•~•
🌕️🌕️🌕️
Duri di dalam kertas itu, itu memberitahukan Bella bahwa jika ia mengusik lebih dalam lagi masalahnya, maka rasanya akan semakin menyakitkan pula. Aksara jawa itu, berhubungan dengan Dapa dan Baba cama yang sayangnya, Baba cama sudah meninggal dunia. Tanggal 13, adalah tanggal kejadian beruntuy dalam kehidupan ibunya. Tanggal 13 pada masa itu berhubungan dengan kejadian pembunuhan, di tanggal 13 juga saat itu Don dipenjara, dan di tanggal 13 juga Bella lahir ke dunia, dan sekarang... pada tanggal 13 itu juga, Tina wafat meninggalkan dunia. Darah dalam kertas teka-teki, itu mengarah pada Don. Papa di dalam kertas itu mengarah pada Kakek Bella yaitu Raden. Dan petunjuk SIROMON mengarah pada rumah Answar.
Kini semuanya itu sudah terjawab. Saking sudah tuntas terjawabnya, itu semua kini membuat perasaan Bella kalut dilanda rasa sedih. Dia kaget saat tau akan semuanya. Hal di masa lalu yang membuat ibunya maupun ayahnya, Tina dan Deni yang harus mengalami kejadian menyedihkan itu. Dan Devan? Juga Tante Lina yang sama-sama harus mengalami pase tersulit dalam hidupnya.
Bella melangkahkan kaki ke area meja makan. Di sana semuanya berkumpul sedang makan malam. Bella tersenyum kecil melihat Deni ayahnya. Bahkan, di masa lalu itu, Deni sudah melewati masa sulit dalam kehidupan.
"Sayang, duduk sini." Saras melambaikan tangan.
Bella mengangguk dan mendekat.
"Pah," panggil Bella.
Deni menengok. "Ada apa sayang?"
Bella secepatnya menggelengkan kepala. Tak mau, membawa suasana ini menjadi sedih mengingat masa lalu.
"Enggak, he he."
Semuanya melanjutkan acara makan yang sempat tertunda.
Setelah selesai, Bella kembali ke dalam kamar nya. Merenungi lagi, isi buku diary keluarga Answar.
Sampa ia memutuskan untuk membagi cerita ini pada Devan. Dia harus tau satu kebenaran ini.
Telepone bergetar, namun belum ada tanda-tanda panggila dijawab oleh Devan. Lama Bella menunggu, sampai akhirnya telephone pun tersambung.
"Kenapa Bell, gimana isi buku diary itu? Apa lo udah temuin jawabannya?"
"Ah, b-belum... Dev." Bella berbohong. Iya, dia tidak tau kenapa ia sampai berbohong seperti ini. Bella hanya ingin memastikan dulu sesuatu hal yang sejak tadi, mengganggu pikirkannya. Ini tentang hubungan Dela dan juga Devan.
Apakah mungkin, mereka berdua ini adalah....
"Dev, boleh tau nama panjang Dela gak?"
"Tumben, kenapa emang?"
"Enggak. Mau tau aja, gue kan lagi Amnesia."
"Oh iya juga, nama panjang Dela, Dela Ladila Sydna. Kenapa emang?"
Deg!
KAMU SEDANG MEMBACA
Preman Kampus {END}
Fiksi RemajaTerkadang sikap pemarah menutupi semua kesedihan pada seseorang. Mungkin umumnya wanita memang yang sering dikejar oleh pria, namun apakah salah jika wanita yang mengejar pria? Bella mengenyampingkan rasa malu, gengsi dan rasa takut akan orang lain...