Izinkan aku bahagia Tuhan__Bella
•~•
🌕️🌕️🌕️
Ting!
Angga mengambil ponselnya.
Nomor tidak di kenal kembali mengirim pesan kepada Angga.
+62831*** : Tunggu ya Angga. Kita bakal bersama lagi.Angga berpikir, mungkinkah Delia, mantan kekasihnya. Tapi Angga menghempaskan semua pikirian itu, tak mungkin jika mantannya yang mengirimkan pesan. Angga mengabaikan pesan itu. Melanjutkan perjalanan untuk segera sampai di ruang kelasnya.
🌑🌑🌑
"Bella tungguin gue!" teriak Reno kencang dengan berlari agar bisa menggapai lengan Bella.
"Reno ih udah!" bentak Dela melerai Reno.
"Ya tapi gu--"
"Sttt!"
"Bel lo ke kampus naik apaan?" tanya Dela memegang bahu Bella.
Bella duduk di bangku yang ada di depan kelas.
"Sini duduk dulu." Bella menarik tangan Dela agar ikut duduk di sampingnya.
"Jawab ih naik apa lo ke sini?"
"Mau tau atau mau tau banget?" Bella menaik-turunkan alisnya, lalu menatap tajam sahabatnya.
"Iya ah cepetan gue kevo banget sumpah!"
"Gue... tadi pagi dijemput Angga Del," teriak Bella kegirangan sambil mencengkram kuat bahu Dela.
"What! Seriusan?!"
"Yaiyalah, itu tandanya pemikiran gue selama ini benerkan? Angga juga suka sama gue," ucap Bella senang.
"Suka dari hongkong. Dia aja nyuruh gue buat cubit jantung lo," cibir Reno kesal dengan tangan bersedekap dada.
"Diem deh! Dev bawa sana makhluk astral ini pergi jauh." Bella menatap tajam ke arah Reno.
"Udah ayo Ren, lagi Pms kali dia." Devan mendorong-dorong tubuh Reno agar ikut pergi jauh dari hadapan Bella dan juga Dela. Membiarkan para wanita mengobrol berdua dengan tenang.
"Lanjutin, terus gimana?" tanya Dela antusias.
"Jadi, kemarin...."
10 menit kemudian.
"Anjir! Seriusan lo ditolongin Angga? Seriusan Bella, ya ampun sweet banget. Tapi, gue berterima kasih banget sih sama dia, karena tu cowok udah nolongin lo," teriak Dela.
Bella menutup telinganya, suara Dela benar-benar membuatnya ingin pingsan.
"Biasa aja kali Del gak usah teriak gitu, dan ya... gitu deh, Angga jemput gue karena permintaan om Adi, bokap dia."
"Ya tapi... gue kesel setengah mati tau gak! Si Reno itu ganggu momen gue sama Angga tau, kalo aja dia gak dateng mungkin gue di anterin Angga pulang." Bella memajukan bibirnya, rasa kesalnya semakin bertambah kepada Reno.
"Sabar, ini ujian," ucap Dela terkekeh.
"Iya deh iya."
"Bell, gue ke toilet dulu yah bye, lo tungguin gue di kelas aja." Dela pergi meninggalkan Bella sendiri.
Baru saja Bella ingin berdiri dan berbalik badan untuk berjalan ke arah kelasnya, namun suatu kejadian terpaksa menghentikannya.
Brugh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Preman Kampus {END}
Teen FictionTerkadang sikap pemarah menutupi semua kesedihan pada seseorang. Mungkin umumnya wanita memang yang sering dikejar oleh pria, namun apakah salah jika wanita yang mengejar pria? Bella mengenyampingkan rasa malu, gengsi dan rasa takut akan orang lain...