Kenapa ? Kenapa masalah semakin banyak berdatangan lagi
•~•
🌕️🌕️🌕️
Pagi ini Bella bangun tidur dengan keadaan yang berbeda. Matanya tak lagi menangkap pantulan diri di sebuah cermin besar nan indah. Tak apa, Bella tidak perlu itu semua. Bella senang dengan keadaan barunya sekarang ini. Hidup damai dengan sosok ibu yang kerap semakin memberi perhatian dan kasih sayang yang sangat banyak. Tina di sini lebih banyak memanjakan Bella, dan Bella sangat suka itu semua. Bella akan menganggap semua ini adalah sejarah yang tidak akan bisa Bella lupakan.
"Bella sayang, bangun... Mamah sudah siapkan nasi goreng kesukaan kamu," teriak Tina dari arah dapur.
"Iya Mah, bentar Bella siap-siap dulu," balas Bella sambil menyambar handuk dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.
15 menit kemudian.
***
Bella sudah bersiap dengan segala perlengkapan Kampusnya. Kemeja kotak-kotak berwarna hitam dibalut celana jeans berwarna biru, juga sepatu putih favorit Bella. Tapi hari ini ada sedikit perbedaan pada diri Bella. Bella menguncir rambut panjangnya, sedikit memoles bedak dan juga pewarna bibir yang tidak begitu mencolok. Ya... Bella belajar itu semua dari ibunya, sebuah make up natural dan belajar merubah penampilan barunya."Pagi Mah," sapa Bella memeluk tubuh Tina dari arah belakang.
"Pagi sayang." Tina tersenyum mengelus rambut putrinya. Tina memberhentikkan acara mencuci piringnya.
"Yu Mah, sarapan," ajak Bella tersenyum manis menarik paksa tangan Tina.
"Ayo, eh sebentar. Wah-wah... cantiknya anak Mamah, Mmm... kamu sudah belajar make up ya? Aduh cantik banget, dan... apa ini? Gaya rambut baru?" Tina meneliti seluruh penampilan Bella, sangat senang melihat penampilan baru putrinya.
"Ini semua kan juga gara-gara Mamah, Bella cuman ikut saran Mamah aja. Berubah untuk menjadi sesuatu yang berbeda di depan umum," ucap Bella terkekeh memperlihatkan deretan giginya.
"Iya-iya, Mamah seneng liat perubahan kamu kok. Dan ingat, satu hal lagi yang harus kamu rubah," ucap Tina menaik-turunkan kedua alisnya.
"Iya Mah inget, tapi gak sekarang. Bella harus pikirin dengan matang tentang perubahan pakaian. Tapi Bella janji, Bella akan berusaha merubah semua penampilan Bella, demi Mamah." Bella memeluk erat tubuh Tina.
"Sayang... perubahan itu ada ya murni atas keinginan dari dalam diri sendiri. Kalo kamu gak suka sama penampilan baru kamu, jangan memaksakan untuk berubah sayang."
"Enggak kok Mah, ini juga sebagian murni atas keinginan Bella, Mamah gak usah cemas, Bella yakin kok dengan perubahan Bella. Tapi... make up Bella gak berlebihankan?" tanya Bella cemas.
"Cantik kok, kamu tenang aja sayang. Penampilan kamu hari ini sangatlah cantik," ucap Tina mencubit kedua pipi Bella dengan gemas.
"Makasih Mah, oh iya ayo sarapan Mah, Bella takut telat."
"Iya sayang ayo."
Tina dan Bella duduk di kursi. Mulai menyantap nasi goreng yang tersedia di atas meja. Bella senang karena masakan Tina selalu tidak pernah mengecewakannya. Masakan Tina sangatlah enak setiap saat. Kerinduan Bella terhadap masakan lama ibunya, telah terpenuhi hari ini juga. Bella senang karena sejak hari ini, hidupnya lebih berwarna dan berarti dari sebelumnya.
Tin....Tin....
"Kayanya sopir aku udah dateng Mah," ucap Bella terkekeh sambil melirik ke arah pintu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Preman Kampus {END}
Teen FictionTerkadang sikap pemarah menutupi semua kesedihan pada seseorang. Mungkin umumnya wanita memang yang sering dikejar oleh pria, namun apakah salah jika wanita yang mengejar pria? Bella mengenyampingkan rasa malu, gengsi dan rasa takut akan orang lain...