Izinkan aku bahagia Tuhan__Bella
•~•
🌕️🌕️🌕️
"T-tapi nasi gorengnya?" Bella masih sedih dengan keadaan nasi yang terkapar di atas tanah.
"Udah Bell, semua orang pada liatin kita!" Dela menarik paksa tangan Bella sampai akhirnya Bella ikut pergi bersamanya.
🌑🌑🌑
Terduduk lemas di ruang kelas. Bersandarkan kursi sebagai penopang kepalanya, Angga setia menatap sendu sebuah foto yang ada di dalam ponselnya.
"Gue kangen, lo kemana? Gue cinta sama lo Delia." Angga mencengkram erat ponselnya. Sakit, sungguh sakit jika memori ingatan di kepala ini memutar ulang masa indah bersama sang mantan.
"Gue bakal maafin lo, asalkan lo pulang! Lo harus di sini temenin gue," lirih Angga lemas.
Dari sudut ambang pintu, seseorang menatap sendu ke arah Angga. Ada segurat rasa kesal saat mendengar nama seorang perempuan terucap jelas dari bibir Angga.
"Apa gue harus mundur?" lirih Bella bingung.
"Nggak! Perempuan itu pasti udah sakitin Angga, gue harus jadi wanita yang nantinya bahagiain Angga. Gue janji," ucap Bella bersumpah sambil menatap tajam ke arah Angga.
Sebesar itukah cinta Bella untuk Angga? Bella berani menjamin akan kebahagian Angga tanpa perduli dengan kebahagian dirinya sendiri.
Bella membalikan tubuh, berniat pergi menjauh dari area kelas Angga.
Brugh!
Sial. Bella menabrak tubuh seseorang.
"Sorry-sorry," ucap Bella panik.
Angga yang mendengar pun, hanya acuh. Lebih baik melihat foto mantan dari pada sibuk melihat kejadian yang menurutnya tak penting.
"Maaf yah, gue duluan," pamit Bella pada wanita yang baru saja tertabrak olehnya.
•~•
Suasana kantin cukup ramai, banyak mahasiswa dan mahasiswi yang datang mengunjunginya. Bella dan Dela mulai berjalan untuk menemukan kursi kosong agar bisa diduduki.
"Sini Del," panggil Bella sambil mulai terduduk diam di salah satu bangku kosong.
"Lo mau pesen ap--"
Bibir Bella terdiam, dirinya melirik ke arah Angga yang baru saja duduk di meja seberang.
"Gue mau mie aya--"
"Stt... lo pesen sendiri, gue mau makan sama calon pacar. Bye-bye muach...." Bella berlalu begitu saja dari hadapan Dela. Membuat Dela mendengus kesal.
"Belum pacaran aja udah kaya gini. Gimana kalo udah pacaran? Aduh, pasti bucin banget tu anak," ucap Dela mendadak merinding.
Krk!
Angga kaget saat kursi samping diduduki oleh Bella. Bahkan sampai menimbulkan bunyi yang nyaring di telinganya.
"Gue duduk di sini yah, gak ada tempat soalnya," ucap Bella memohon.
"Gak ada tempat?" Angga tersenyum miring.
"Lo buta? kursi di sini banyak, kenapa lo duduk di sini? Jauh-jauh sana! Muak gue deket-deket sama cewek centil kaya lo," usir Angga.
"G-gue tau... tapi gue pengen duduk di sini sama lo. Gue juga tau, lo pasti lagi galau dan sedih kan?" tanya Bella sambil memegang tangan Angga.
Angga dengan kasar menepis tangan Bella."Gak usah sok tau, mending sekarang lo pergi! atau perlu gue yang pergi? Ok gue pergi."
Angga berdiri dan hendak melangkah pergi, namun dengan cepat Bella mencengkram pergelangan tangan Angga.
"Apaan sih lo! Dasar cewek gila!" bentak Angga menepis kasar tangan Bella untuk yang kedua kalinya.
Kini mereka berdua sudah menjadi bahan tontonan semua orang yang ada di kantin. Sebagian dari mereka mulai berbisik pada teman di sebelahnya.
"Gila... si Bella berani banget sih."
"Iya, gak tau malu banget sih, ngejar cinta aja sampe segitunya. Ih... Murahan!"
Angga tersenyum miring. "Lo denger kan? Lo itu murahan, gak punya harga diri. Dan... jangan-jangan lo udah jual diri, sampe segitunya banget berusaha buat deketin gue. Lo dibayar berapa emang?"
Bella melotot. Terkejut dan tak percaya dengan ucapan Angga. Apa katanya? Jual diri? Jahat.
Plak!
Semua orang yang berada di kantin terkejut bukan main. Angga ditampar hingga menimbulkan bekas merah di pipi kirinya.
Bagaimana part ini?
Tertandai Myawd_013🌻
Follow Ig
@Myawd_013⚪️⚪️⚪️
The next part➡️
KAMU SEDANG MEMBACA
Preman Kampus {END}
Teen FictionTerkadang sikap pemarah menutupi semua kesedihan pada seseorang. Mungkin umumnya wanita memang yang sering dikejar oleh pria, namun apakah salah jika wanita yang mengejar pria? Bella mengenyampingkan rasa malu, gengsi dan rasa takut akan orang lain...