Pk-27

2.2K 140 19
                                    

"Ergh...."

Bella merasakan sakit di area kepalanya. Benturan yang ditimbulkan oleh preman sialan itu sangatlah keras. Dia berusaha bangun untuk memposisikan tubuhnya menjadi duduk.

"Pelan-pelan Neng." Seorang wanita tua membantu Bella untuk duduk, Bella masih pusing. Bella tidak tau sekarang dia ada di mana.

"Ini diminum dulu, Bibi siapkan sop hangat buat Neng ya, sebentar bibi ambilkan dulu di dapur."

Bella hanya mengangguk. Tunggu! Bella melihat pakaiannya kini berubah. Baju nya di ganti? Tapi oleh siapa?

"Udah bangun lo?"

Teguran itu membuat Bella tertegun. Kaos hitam dengan celana jeans pendek sedang di kenakan oleh lelaki di hadapannya. Angga... dia terlihat tampan dan cool saat ini.

"A-angga... k-kok Bella di sini? Ini rumah Angga?" tanya Bella terkejut.

"Hm."

Bella menutup mulutnya, jadi benar. Angga yang menolongnya kabur dari preman sialan itu.

"A-angga nolongin Bella?"

"Dasar ceroboh. Lo itu cewek, gak baik keluyuran sendiri. Lagian ngapain pake ngikutin gue sampe rumah segala, gak guna."

Bella tertegun, tangannya gemetar. Ternyata Angga peduli padanya. Angga peduli! Kalian percaya itu?

"M-maaf," lirih Bella pelan menundukkan kepala.

"Angga yang gantiin baju Bella yah?" tanya Bella dengan nada sedikit panik.

"Najis! So tau lo! Jangan ngasal yah, jelas pembantu gue yang gantiin baju lo. Gue sih ogah!"

Bella hanya ber-oh. Syukurlah, Bella pikir Angga yang mengganti pakaian nya.

"K-kok Angga bisa tau Bella dalam bahaya? Bukannya Angga gak angkat telpone dari Bella yah?"

Angga terdiam.


Drt....Drt....

"Cewek gila, ngapain gangguin gue mulu sih!"

Angga menggeser tombol hijau, menempelkan ponselnya ke telinga.

"Eits... mau telpone siapa Neng?"

"B-balikin gak? Gue bilang balikin!"

"Gak akan ada yang mau nolongin Eneng, udah sini ikut abang aja."

Angga membulatkan matanya. Bella sedang dalam bahaya. Tanpa pikir panjang, Angga mematikan sambungan telpone dan bergegas menyambar kunci mobil serta jaket kulit berwarna hitam. Angga segera pergi menggunakan mobil meninggalkan pekarangan rumahnya.

***

Rahang Angga mengeras, tangannya mengepal kuat. Bella sedang tidak baik-baik saja sekarang, ternyata benar dugaan Angga. Bella mengikutinya saat pulang tadi, dan sekarang? Gadis itu mendapat masalah.

Preman Kampus {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang