Kamu tau?
Sakit versi ku, adalah ketika melihat orang yang kita sayangi. Terluka.
Entah fisik ataupun batin.
•~•
🌕️🌕️🌕️
Malam ini, Bella makan tanpa di temani sosok ibunya. Sore tadi, Tina tak kunjung pulang ke rumah. Bella menjadi khawatir jika sesuatu hal terjadi pada ibunya. Namun, Bella mencoba keras untuk menepikan pikiran negatifnya.
Ting!
Ponsel Bella berdering, menandakan bahwa baru saja ada pesan yang masuk. Segera Bella memeriksa pesan tersebut.
Angga pacar
Angga. A : Lo udah makan? Pulang dengan selamat kan? Gak ada orang yang gangguin lo di jalan kan?
Bella mengulum senyumannya. Sangat manis, walau hanya menanyakan perihal sudah makan atau belum, Angga sangat mampu membuat Bella bahagia walaupun dengan cara sederhana.
Bella mulai memainkan jari dan mengetikkan balasan untuk kekasihnya.
Bella. R : Udah, Angga sendiri apa udah makan? Oh iya kok, Bella pulang dengan selamat. Gak ada orang yang gangguin Bella juga. Angga tenang aja😄
Hal sekecil apapun, akan sangat bermakna jika itu diberikan oleh seseorang yang sangat berharga bagi kita. Seperti Bella, dia sangat bahagia mendapat perhatian dari Angga.Tok....Tok....
Bella terkejut saat suara ketukan pintu terdengar sangat keras. Bella bangun dari duduknya, mulai membuka perlahan pintu tersebut.
"MAMAH!"
***Bella duduk di samping ranjang Tina. Menatap sendu tubuh yang terbaring lemas itu. Keadaan ibunya sangat membuat hati Bella sakit. Luka memar, juga noda darah di bibir, dan luka lebam di sekujur tubuh Tina membuat Bella sangat kaget.
"Mah, kenapa kaya gini? Mamah jangan sembunyiin sesuatu dari Bella. Siapa yang lakuin ini Mah?" Bella menggenggam tangan Tina. Diikuti suara isak tangis pilu dari bibirnya.
"Mamah... maaf, Mamah... hanya terjatuh," elak Tina.
Bella menggelengkan kepala pelan. Tidak mungkin, Bella tidak akan percaya. Jelas ini adalah luka yang di beri oleh manusia. Bukan luka jatuh, kenapa ibunya tidak mau jujur.
"Bella mohon... Mamah jangan sembunyiin apapun dari Bella. Mamah hanya punya Bella, begitu juga dengan Bella. Kita harus saling menguatkan Mah, jangan pikul masalah sendiri. Apa Mamah mau, Bella tau masalah ini dari mulut orang lain?" Suara tangis Bella semakin terdengar nyaring. Di ruangan itu, Bella benar-benar merasakan sesak sakit yang amat mendalam. Di tambah, melihat kondisi ibunya yang sangat mengenaskan.
"Saya akan tambah waktu kamu.
Hanya beberapa minggu, kamu harus ingat itu sayang ."Seketika, ucapan pria misterius itu kembali terlintas di pikiran Tina. Dia sangat takut, apalagi dia sedang berurusan dengan seseorang yang sangat kejam.
"Mamah hanya terjatuh Bella. Sini, Mamah hanya butuh pelukan dari kamu," ucap Tina merentangkan tangannya lebar-lebar.
Bella memeluk erat tubuh Tina. Semakin erat sampai terasa sangat hangat. "Jangan sembunyiin apa-apa dari Bella Mah. Dan... jangan pernah berniat untuk pergi meninggalkan Bella."
KAMU SEDANG MEMBACA
Preman Kampus {END}
Teen FictionTerkadang sikap pemarah menutupi semua kesedihan pada seseorang. Mungkin umumnya wanita memang yang sering dikejar oleh pria, namun apakah salah jika wanita yang mengejar pria? Bella mengenyampingkan rasa malu, gengsi dan rasa takut akan orang lain...