• Erin

15 4 0
                                    

Siapa yang tidak senang saat dipuji?

Kebanyakan manusia pasti akan merasa senang dan tersanjung jika mendengar pujian dari orang lain. Ada yang menjadikan pujian itu sebagai motivasi untuk semakin mengembangkan dirinya. Namun, ada juga yang besar kepala, bahkan merasa tidak bisa hidup tanpa pujian. Dengan kata lain, haus akan pujian.

Terutama di zaman yang semakin canggih ini, hampir semua bisa didapatkan dari sosial media. Untuk orang yang diremehkan di dunia nyata, dan jarang mendapat pujian, rasanya media sosial merupakan tempat yang tepat untuk menabur konten yang disukai banyak orang dan menjadi sosok yang dikagumi dan dipuji-puji. Meski hanya dalam dunia maya.

Yang tidak sehat adalah ketika setiap jam bolak-balik mengecek berapa view yang kita dapat, berapa like, hati, dan komentar yang kita terima. Rela melakukan semua hal demi menuai jumlah pujian yang ditargetkan, meski hal itu buruk dan merugikan diri sendiri.

Menghamburkan uang demi pergi ke café atau restoran ternama dan menghabiskan uang yang tidak sedikit demi konten. Memamerkan semua kesenangan yang didapat tanpa memikirkan ada orang lain yang hidupnya lebih membutuhkan.

Saat kesusahan dan kesedihan tiba, bukannya refleksi diri atau berdoa kepada Yang Maha Kuasa, malah curhat di media sosial bahkan menjadikannya sebagai konten agar dikasihani dan berharap mendapatkan bantuan dari orang lain.

Sungguh, ini cukup mengerikan buatku.

Biarkan Jari BicaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang