0. J. Isabella

12 1 0
                                    

Tenggelam. Aku terpejam, tekanan dari atas yang kuat atau tarikan dari bawah yang tak bisa kutolak? Ah, aku mendengar degup jantungku dengan jelas, berpacu keras, tanpa pasokan udara. Aku tau airnya dingin, tapi aku merasa hangat, sudah di kedalaman berapa sekarang? Apakah ini akhir dari segalanya? Apakah aku akan mati? Baiklah, aku juga sudah tidak memiliki tenaga untuk berenang. Kapan aku mati? Apa tidak ada yang akan menolongku malam ini? Aku tau, pasti di sana, remang-remang sinar rembulan menyorotku dari atas, seperti film-film. Untuk malam 26 Maret, tepat di hari ulang tahunmu, aku sudah menyiapkan keinginanmu, kuharap Mark akan memberikannya.

Apakah bertemu kematian selama ini, Jung Ara? Meski mataku tak akan membuka, dapat kudengar jelas, sayup-sayup suara nyanyian paus bungkuk di bawah sana, menggema begitu mengerikan ketika menggelitik telinga. Aku takut, ya, aku takut, aku lebih takut kau sendirian di sana nanti, tapi, aku tidak terlalu khawatir juga, mengingat banyak orang-orang di sekelilingmu begitu memberikan cinta. Ah, kau pasti menyalahkanku hari ini, semoga Tuhan mendengarku lagi, menyampaikan segala hal yang terjadi hari ini padamu. Bahwa aku, tidak bunuh diri. Ada seseorang yang mendorongku, dan berakhirlah aku ditelan lautan, perutku berdarah karena luka tusukan. Dan sekarang sebelum kesadaranku benar-benar hilang, dan selama Tuhan masih mendengar... Aku berdoa, semoga sampai kepadamu. Aku bukan pengecut, ah, aku belum pernah mengatakan cinta, ya? Aku hanya mengatakan, bahwa aku ingin kau membutuhkanku. Tapi memang begitulah adanya, mengatakan tiga kata saja lidahku begitu kelu, kau tau aku pemalu. Makanlah dengan baik, jangan menunda-nunda, kau bisa sakit. Jangan jarang mandi, kau tau? Kau itu bau! Rajinlah olahraga. Aku mencintaimu, istriku.

Kesalahan :
• istriku, pakai kapital
• kata 'dan' tidak untuk awal kalimat

Biarkan Jari BicaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang