27. Dia

14 6 0
                                    

Sedikit kesalahan yang terlihat dicerita ini ::

- Banyak kesalahan kata.
- Dialog tag perlu dipelajari lagi.
- Elipsis salah.
- Sehabis tanda titik (.) diikuti huruf kapital, bukan kecil.
- Tanda baca harus di spasi, baca lagi materi tanda baca.
- Perhatikan kata yang di bold. Tandanya itu salah namun sudah diperbaiki disini.

🐻rizma_arz

Hari ini adalah hari yang sangat menyedihkan sekaligus hari yang sangat mengagumkan bagiku. Satu satunya orang yang kusayang pergi dengan meninggalkan kebahagiaan baginya, ya dia sangat bahagia sekarang.

"Sudahlah biarkan dia menang!"

Suara lirih paman membuat hatiku semakin tersayat. Ya hanya dia satu satunya yang bisa kuharapkan sekarang.

"Kita bisa memulainya besok jika kamu sudah siap."

Semua orang pergi meninggalkan pemakaman kecuali aku yang memilih untuk tetap bersama ibuku.

"Dia terlihat sangat menjijikan sekarang," katanya licik.

Malam itu aku memilih untuk tetap berada didalam kamar. Aku sedang tidak ingin melihat wajahnya. Ya dia wanita yang sudah membuat ibuku meninggal.

"Dia membunuhnya, dia membunuh ibuku."

"Bukankah dia tampak seperti boneka sekarang hushhhh menyedihkan."

Tidak tidak mungkin. Itu bukanlah dia apakah aku sedang bermimpi sekarang?

"Tidakkkkkkkkk!"

"Kenapa, kamu terkejut bukan?"

Licik dia sangat licik bisa-bisanya, argggghhh. Pukulan itu membuyarkan lamunanku.

"Hanya kamu satu-satunya yang tersisa.kamu bodoh bukan kah ayahmu sudah sering memperingatimu."

"Ternyata kamu!"

Aku mencintainya, aku juga sangat percaya padanya tapi, aghhh! Aku bodoh aku benar benar sangat bodoh bukan. Dia menyeretku aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang.

Aku melihat tumpukan jantung disana. Aku mulai mengerti ya ternyata aku salah selama ini aku berpikir bahwa istri baru ayahku lah pembunuhnya. Aku salah ternyata dia, pamanku sendiri.

"Ini saatnya!"

Srak!

"Tidak tidak mungkin! Kamu yang melakukannya bukan aku!"

Aku membunuh ayahku.

•••

Kira-kira, apa yang janggal dari cerita diatas? Jika kamu tahu, stttt. Simpan saja opinimu dalam hati, ya!

Biarkan Jari BicaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang