16. Senyum Dong

13 6 0
                                    

Sedikit kesalahan yang terlihat dicerita ini ::

- Dialog tag masih salah.
- Huruf kapital pun ada yang salah.
- Awal kalimat pada dialog harus huruf kapital.
- Lihat kata yang di bold, itulah yang salah namun sudah dibenarkan disini.

🐻kakarsk

Rezi berlari menuju toilet belakang sekolah yang sudah tak berfungsi lagi. Rezi berlari terlalu kencang sehingga menabrak salah satu pintu toilet, seketika Rezi mematung.

“Apa yang kamu lakukan Hellen?” tanya Rezi dengan panik.

“Oww ... halo baby.” Helen tersenyum manis dan menghentikan kegiatannya.

“Kamu gila HAH?”

“Hhmm, mungkin iya,” jawab Hellen serta tawa kecilnya.

Hellen mendorong Rezi ketembok dan di cegah dengan satu tangan oleh Hellen.

“Aku akan laporkan ini ke-”

“Ssstttt sayang, jangan buang tenagamu.” Hellen memotong perkataan Rezi.

“Kamu pakai masker ya, baby.” Hellen pun menggandeng kekasihnya itu ke kelas.

Tak lama pelajaran terkahir pun dimulai. “Apakah ada yang mau ditanyakan?” tanya Bu Indah.

“Rezi kenapa kamu memakai masker dari tadi?”

“Rezi sedang sariawan, Bu. Mulutnya bau,” jawab Hellen yg diakhiri senyumnya dan melirik Rezi.

Terjadi kericuhan diluar kelas, yang ternyata petugas kebersihan menemukan bercak darah ditoilet belakang.

“Bapak menemukannya?” tanya Hellen

“Bapak tidak tahu itu darah apa."

Woww cukup Hebat aku menyembunyikannya.

VIDCALL.

Hallooo, Baby,” sapa Hellen.

“.......”

“Senyum dong kamu tuh.” Hellen agak cemberut.

“Owww aku terlalu rapat yah menjahitnya.” Dengan nada penyesalan palsu dan diakhiri dengan senyum khas Hellen.

“Tangan kamu masih bisa berfungsi dan itu cukup berbahaya bagiku,” katanya disertai senyum licik.

•••

Kira-kira, apa yang janggal dari cerita diatas? Jika kamu tahu, stttt. Simpan saja opinimu dalam hati, ya!

Biarkan Jari BicaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang