Perbuatan terpuji seharusnya diawali dengan niat yang murni. Bukannya melakukan sesuatu untuk dipandang baik lalu mendapat balasan berupa puji dan sanjung.
Bercerita kepada khalayak semestinya hanya untuk mengobati luka hati, berbagi pengalaman untuk kemudian dipelajari dan tak terulang lagi. Bukannya mengemis simpati dan kata-kata basi seperti, kamu kuat, kamu hebat.
Segala sesuatunya harus diberitahukan lewat dunia maya, media sosial yang sudah seperti dunia paling utama. Bukannya memberikan manfaat, hanya akan merusak diri dan mengikis bahagia dengan perlahan. Seluruh yang dimiliki dibagikan lewat dunia maya dan mengerahkan apa saja untuk menjadi besar di sana. Keinginan akan pujian itu lama kelamaan akan menjadi menyakiti, dan perkataan-perkataan orang-orang akan menjadi palsu yang tak berarti.
Itu bukan pujian, hanya rasa kasian.
Dan akan lebih banyak langkah merusak kebahagiaan demi sebuah pengakuan. Zemira menyadari, perbuatan-perbuatannya yang dahulu hanya akan berdampak buruk. Dia yang kemarin meronta akan pujian yang terasa manis, tetapi menjadikannya obsesi dan tak dapat mengontrol diri.
Tidak pernah menjadi benar bila hal-hal itu dilakukan secara berlebihan. Membutuhkan apresiasi, bukan berarti terlalu haus akan pujian seakan-akan hal itu adalah sumber kehidupan. Kendati bahagia itu diperoleh, tetap akan salah bila terlalu memaksakan diri akan maya yang semu, sementara yang tetap tidak akan nyata.
Tidak ada gunanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Jari Bicara
Cerita PendekBeberapa kata sulit terucap. Maka, biarkan jari bicara.