09. Gaun Merah

29 7 1
                                    

Sedikit kesalahan yang terlihat dicerita ini ::

- Jika memakai pov 1, ucapan di dalam hati tidak perlu di italic.

🐻Faraaahhh_

Hari ini adalah pesta ulang tahun adikku, dia sangat cantik dibalutan gaun berwarna putih. Dengan tubuh yang mungil dan rambutnya yang tergerai indah membuat dia begitu mempesona. Ya, sampai aku benar-benar iri padanya.

Katanya ... aku ini si buruk rupa dan dia sang putri yang begitu mempesona. Ah, rasanya aku ingin membunuh orang yang berkata itu. Tapi mana mungkin aku seberani itu.

Aku ditugaskan oleh orang tuaku untuk menjaganya, sampai akhir acara pun itu tetap ditugaskan padaku, hingga aku sampai, tempat di mana tidak ada orang di sini. Adikku sedang berada di dalam bilik mandi. Percayalah, aku bosan menunggunya.

Tiba-tiba aku seperti kehilangan kesadaran, lalu aku mengerjapkan mataku pelan-pelan. Benakku bertanya-tanya, ada apa ini? Aku terkaget melihat adikku tergeletak dengan gaun yang berwarna merah. Dan apa ini? Pisau yang berwarna merah tergenggam di tangan kiriku. Dan lihatlah ... bajuku pun menjadi berwarna merah.

Cukup membuatnya musnah agar kau tak menjadi buruk rupa lagi, Eylish. Ah iya, aku masih ada di dalam ragamu. Ucapan itu seolah-olah berteriak di dalam benaknya.

Apa dia kembali dan mengambil kesadaranku sejenak? Tapi bagaimana dia bisa kembali? Apa psikiater itu berkata salah?

•••

Kira-kira, apa yang janggal dari cerita diatas? Jika kamu tahu, stttt. Simpan saja opinimu dalam hati, ya!

Biarkan Jari BicaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang