puisi sella

5 1 0
                                    

Pilu || sella

Suara derap langkah kaki tenang nan tajam
Mendekat perlahan melewati lorong-lorong itu
Menarik dingin yang mencekam malam
Ingatan-ingatan berkecamuk tak tentu

Selayaknya burung yang meninggalkan sangkar
Aku hanyalah rumah yang menginginkanmu pulang
Selayaknya kayu yang menjadi abu karena terbakar
Aku ingin melangkah maju tanpa bayangan

Detik itu, tangis pilu
Kembali terdengar dari balik pintu
Meratapi kegagalan dengan tatapan sendu
Sekali lagi, gagal, sebab terlalu sering menatap ke belakang

Biarkan Jari BicaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang