Note :: Lihat perbedaan sesudah direvisi oleh kami, perhatikan, dan perbaiki kesalahanmu untuk menuju lebih baik.
Sedikit kesalahan yang terlihat dicerita ini ::
- Akhir dialog tidak diberi tanda baca.
- Ada beberapa kata yang salah penempatan.
- Lihat kata yang di bold, itulah yang salah namun sudah dibenarkan disini.Suatu hari, aku berkunjung kerumah temanku, Ranti. Kemudian kami berbincang-bincang.
"Aku senang kau berkunjung kesini, Della."
"Yah aku senang bisa berkunjung kesini, Ran."
"Akankah kau mau menginap malam ini dirumahku? Kau bisa tidur di kamar yang kosong."
"Waw, boleh juga. Ok aku akan menginap semalam disini, Ran."
"Bunuhlah waktumu disini (Bersenang-senanglah), aku senang kau mau menginap disini. Jadi aku tidak kesepian sendiri di rumah.
"Ya, sendirian dan kesepian itu sungguh menjengkelkan."
"Kau sepertinya lelah, Del. Tidurlah dan beristirahat di kamar."
"Iya, Ran. Aku juga sudah sangat mengantuk."
"Besok pagi aku punya banyak urusan. Selamat tidur."
"Ok, sampai jumpa besok pagi."
"Di dalam kamar sudah siap, kamarnya yang bagian kedua sebelah kiri yah. Pergilah."
"Selamat malam, Ran."
"Selamat tidur, Del."
Kemudian aku pergi ke kamar tidur dan menutup pintu kamar. Kemudian aku mengingat kembali percakapan tadi, tiba-tiba aku merasa ada yang sangat aneh dalam percakapan bersama Ranti tadi. Kemudian aku mendengar dari pintu Ranti menuruni tangga di lorong. Aku berpikiran untuk pulang saja secara diam-diam. Aku membuka jendela, meloncat keluar, dan berlari pulang.
•••
Kira-kira, apa yang janggal dari cerita diatas? Jika kamu tahu, stttt. Simpan saja opinimu dalam hati, ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Jari Bicara
Short StoryBeberapa kata sulit terucap. Maka, biarkan jari bicara.