Tenggelamnya jam tangan hasil menabung selama setahun di Kedung Ombo. Aku sungguh ingin membalas dendam dan meinginkan jam itu kembali aku kenakan dengan gagahnya. Itu semuanya karena teman akhlakless Fatih. Aku yang duduk santai di pinggir Kedung Ombo menunggu kapal yang kosong, tiba-tiba saja dikejutkan olehnya. Ditepuknya pundakku yang sedang melamun akan pengumuman SBMPTN tahun ini. Dan ahh jam tangan itu langsung tercebur, terlambat saat aku berusaha menggapainya bersama Fatih malah kian menjauh dan tenggelam ke tempat yang menurut kami cukup dalam. Fatih meminta maaf padaku berulangkali karena telah menceburkan jam tanganku, tanpa sengaja dan dia tau perjuanganku mendapatkan jam tangan. Aku hanya mengiyakan, walaupun hati ini terasa berat agar masalah segera selesai. Setelah aku mengiyakan, akhirnya dia berjanji akan mengganti jam ku dengan yang baru, aku hanya menunjukkan jari jempol tanda setuju.
Sudah setahun kejadian itu berlalu, jam yang dijanjikan Fatih belum kunjung datang. Ahhh aku juga tidak begitu percaya omongan Fatih teman dekatku itu, dia sama seperti aku hanya memiliki mimpi yang besar mager untuk untuk direalisasikan kecuali satu kami lolos SBMPTN di prodi dan universitas yang berbeda. Aku yang asyik terjebak di pada kenangan suram itu, mendengar orang meninggal Ghiffar beberapa kali dari depan rumah. Kulihat jam di gawai, masih jam 9 keluargaku belum pulang dari kondangan barangkali kurir. Langsung saja aku menuju ke depan rumah, mengintip dari jendela dan hey aku tak memesan barang apapun saat melihat jaket dan helm yang ia kenakan. Akhirnya kubuka pintu tersebut, berusaha menolak dengan halus karena takut kalo CoD. Dan saat kubuka setelah kurir itu pergi ternyata jam yang dijanjikan Fatih waktu itu.
Kesalahan :
• ada kata yang tidak dijelaskan artinya
• kata 'dan' tidak untuk awal kalimat
• setelah kata 'ah', 'oh', berikan koma
• kata 'hey' itu seharusnya menjadi awal kalimat saja
• apapun, dipisah menjadi apa pun
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Jari Bicara
Short StoryBeberapa kata sulit terucap. Maka, biarkan jari bicara.