Namanya kehilangan, menjelma menjadi ketakutan
Memberikan retisalya yang meninggalkan kekosongan
Ada kenangan, bersama dengan derasnya bulir kepedihan
Saban waktu menjadi usaha untuk melupakan, menjadikannya sebagai kebiasaanPada semenanjung harapan yang terbentang
Yang bahkan separuh darinya tidak akan segemilau bintang gemintang
Tidak pula umpama matahari yang terang benderang
Jangan pernah percaya pada harapan, karena setelahnya kecewa itu akan datangManakala hujan tedah tiada
Bagaskara terbit dari arah yang berbeda
Tiba masanya manusia kehilangan kesempatannya
Asrar kehidupan, mara paling bahaya, itu sudah tiba waktunyaSilakan, kusajikan ketakutan
Ada kepedihan sampai akhir kehidupan
Semua telah kuaksarakan
Bukankah sudah cukup mengerikan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Jari Bicara
Short StoryBeberapa kata sulit terucap. Maka, biarkan jari bicara.