Kala Senja datang meninggalkan perasaan panik. Bagaimana tidak? Jika senja mulai datang maka menandakan malam pun akan datang. Sungguh tempat ini menjadi begitu menakutkan kala malam tiba, Tak ada satu penerangan pun yang dapat menemaniku di sini. Bahkan sang Dewi malam pun enggan menembus retakan dinding itu. Kakiku mulai mati rasa ingin berapa kali aku mengitari tempat ini? Lorong demi Lorong sudahku datangi, tak kunjung juga aku menemukan jalan keluar. Kegelapan semakin pekat menandakan hari semakin larut. Badanku kini mulai gemetar tak karuan. Aku sangat lelah sudah tak sanggup lagi berjalan tanpa menopang pada dinding-dinding tinggi labirin. Aku berakhir terbaring lemah di atas tanah menyesali niat buruk kepada orang lain yang kini ter timpal balik kepadaku dalam sebuah permainan gila yang seharusnya tidak pernah dimainkan oleh siapa pun. Kini aku hanya bisa mengharapkan pertolongan dari luar sana.
Kesalahan :
• kata 'lorong' tidak perlu kapital
• kata 'ter' disambung dengan kata lainnyaSudah direvisi :
Kala Senja datang meninggalkan perasaan panik. Bagaimana tidak? Jika senja mulai datang maka menandakan malam pun akan datang. Sungguh tempat ini menjadi begitu menakutkan kala malam tiba, tak ada satu penerangan pun yang dapat menemaniku di sini. Bahkan sang Dewi malam pun enggan menembus retakan dinding itu. Kakiku mulai mati rasa ingin berapa kali aku mengitari tempat ini? Lorong demi lorong sudahku datangi, tak kunjung juga aku menemukan jalan keluar. Kegelapan semakin pekat menandakan hari semakin larut. Badanku kini mulai gemetar tak karuan. Aku sangat lelah sudah tak sanggup lagi berjalan tanpa menopang pada dinding-dinding tinggi labirin. Aku berakhir terbaring lemah di atas tanah menyesali niat buruk kepada orang lain yang kini tertimpal balik kepadaku dalam sebuah permainan gila yang seharusnya tidak pernah dimainkan oleh siapa pun. Kini aku hanya bisa mengharapkan pertolongan dari luar sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Jari Bicara
Short StoryBeberapa kata sulit terucap. Maka, biarkan jari bicara.