Hari mulai menggelap, sedangkan aku yang sudah beribu kali mengitari tempat ini namun posisiku masih berada di tempat yang sama. Aku tidak tahu ada di mana sekarang. Sekelilingku tanaman-tanaman besar yang menyerupai tembok. Setiap jalur yang ku ikuti bukan membawaku keluar dari tempat ini. Jangan tanya kenapa aku bisa berada di tempat seperti ini, karena aku sendiri pun tidak tahu jawabannya. Aku terus mengitari tempat ini dan mengikuti setiap jalur yang menurutku akan membawaku keluar. Tiba-tiba tubuhku melemah, bagaimana tidak, baik makanan atau minuman pun tidak ada masuk ke dalam tubuhku sejak siang dan aku di haruskan berputar-putar di tempat ini untuk menemukan jalan keluar. Aku terus memaksakan diri untuk melangkah. Besar sekali harapanku bahwa Tuhan menuntunku menemukan jalan keluar. Perlahan langkahku memelan, bobot tubuhku pun tak dapat kutopang sehingga aku pun terjatuh. Pandanganku samar-samar menggelap. Ingin kupaksa tetap berdiri namun sungguh aku sudah tak kuat lagi. Sudahkah aku menyerah?
Kesalahan :
Tidak ditemukan kesalahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Jari Bicara
Cerita PendekBeberapa kata sulit terucap. Maka, biarkan jari bicara.