💀

17 2 0
                                    

Terang, baru saja aku membuka mataku langsung disuguhkan dengan pemandangan yang membuat pikiran ini bingung. Apa sebelum nya mataku rabun? Ah aku menyadari suatu hal, aku sedang berada di labirin. Aku mulai menyusuri labirin ini, mengikuti kata hati. Ke arah kanan buntu, ke arah kiri buntu, lantas berbalik arah hingga menemukan jalan baru. Terhitung sudah tiga puluh menit aku berjalan tanpa henti, aku bingung apa waktu berjalan lebih cepat dari biasanya? Hari mulai petang, rasa takut mulai datang. Mengapa aku lalai akan satu hal? Labirin ini tidak mempunyai kehidupan, bahkan tidak mempunyai ujung, ingatanku masih kuat. Tidak ini sudah malam, bahkan berkali-kali aku menatap ke langit tidak satu pun burung berlalu diatas ku, suara jangkrik pun tidak. Oh ibu, apa yang harus aku lakukan? Kenapa aku tiba-tiba berada di dalam labirin ini? Kumohon bangunkan aku dari mimpi ini, Ibu. Dengan gelapnya malam tanpa cerahnya rembulan aku bersusah payah meyusuri labirin ini. Berhenti sejenak, mengeluh, dan lanjut berjalan tanpa pasti. Sudah dua jam, aku memutuskan menyerah, duduk bersandar di salah satu dinding labirin dengan perut kosong, rasa dahaga menyerang dengan hebat. Perlahan-lahan mataku terpejam, sejenak telingaku tak berfungsi, kepala ini sungguh sakit, hingga nafasku terasa sesak....

Kesalahan :
• kata 'nya', 'ku', dan 'di' masih ada yang salah
• bukan nafas, tetapi napas
• kata 'ah' berikan koma setelahnya
• salah elipsis

Sudah direvisi :
Terang, baru saja aku membuka mataku langsung disuguhkan dengan pemandangan yang membuat pikiran ini bingung. Apa sebelumnya mataku rabun? Ah, aku menyadari suatu hal, aku sedang berada di labirin. Aku mulai menyusuri labirin ini, mengikuti kata hati. Ke arah kanan buntu, ke arah kiri buntu, lantas berbalik arah hingga menemukan jalan baru. Terhitung sudah tiga puluh menit aku berjalan tanpa henti, aku bingung apa waktu berjalan lebih cepat dari biasanya? Hari mulai petang, rasa takut mulai datang. Mengapa aku lalai akan satu hal? Labirin ini tidak mempunyai kehidupan, bahkan tidak mempunyai ujung, ingatanku masih kuat. Tidak ini sudah malam, bahkan berkali-kali aku menatap ke langit tidak satu pun burung berlalu diatas ku, suara jangkrik pun tidak. Oh Ibu, apa yang harus aku lakukan? Kenapa aku tiba-tiba berada di dalam labirin ini? Kumohon bangunkan aku dari mimpi ini, Ibu. Dengan gelapnya malam tanpa cerahnya rembulan aku bersusah payah meyusuri labirin ini. Berhenti sejenak, mengeluh, dan lanjut berjalan tanpa pasti. Sudah dua jam, aku memutuskan menyerah, duduk bersandar di salah satu dinding labirin dengan perut kosong, rasa dahaga menyerang dengan hebat. Perlahan-lahan mataku terpejam, sejenak telingaku tak berfungsi, kepala ini sungguh sakit, hingga napasku terasa sesak ....

Tugas - FebbyPradnya

Biarkan Jari BicaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang