Aku,manusia yang tidak tahu arah kemana aku akan melanjutkan hidupku. Semua perjalanan ini terasa selalu sia-sia. Semua yang aku lakukan tidak pernah membuahkan sebuah hasil. Seperti terjebak di dalam lambirin. Ya,terlalu rumit untuk keluar dari lambirin,itulah hidup aku sekarang. Terlalu lelah,untuk tahu kemana aku kedepan nya. Karena semua perjalanan aku terasa sangat sia-sia. Cape,lelah,tetapi aku harus tetap berusaha mendapatkan sebuah titik terang dimana aku harus bisa melewati masa-masa ini,masa-masa dimana seperti hidup didalam sebuah lambirin. Hari-hari terus berganti,semua orang menuntut aku untuk bertemu titik terang itu. Tapi,semua hal yang aku lalui sangat percuma,aku tidak menemukan nya.
Aku lelah,Tuhan. Dimana hidup seperti terjebak seorang diri di dalam lambirin tanpa adanya orang pendukung di dalam nya. Semua harus di lewati sendiri.
Aku selalu berdoa kepada Tuhan,untuk bisa melewati lika-liku hidup yang seperti didalam sebuah lambirin yang tiada ujung nya.
Aku,duduk terdiam diri di tengah lambirin,sambil melihat bintang dimalam hari,dan berdoa. Semoga masalah hidup yang seperti lambirin tiada ujung nya ini cepat berakhir.Kesalahan :
• tidak ada spasi saat menggunakan tanda baca
• masih salah dalam penggunaan kata 'nya' 'di' 'ke'
• kata 'tetapi' bukan untuk awal kalimat
• kata 'cape' bukan kata baku, seharusnya lelah saja, tidak perlu ada kata 'cape'
• labirin, bukan lambirinSudah direvisi :
Aku, manusia yang tidak tahu arah kemana aku akan melanjutkan hidupku. Semua perjalanan ini terasa selalu sia-sia. Semua yang aku lakukan tidak pernah membuahkan sebuah hasil. Seperti terjebak di dalam labirin. Ya, terlalu rumit untuk keluar dari labirin, itulah hidup aku sekarang. Terlalu lelah, untuk tahu ke mana aku ke depannya. Karena semua perjalanan aku terasa sangat sia-sia. Lelah, tetapi aku harus tetap berusaha mendapatkan sebuah titik terang di mana aku harus bisa melewati masa-masa ini, masa-masa di mana seperti hidup didalam sebuah labirin. Hari-hari terus berganti, semua orang menuntut aku untuk bertemu titik terang itu. Tapi, semua hal yang aku lalui sangat percuma, aku tidak menemukannya. Aku lelah, Tuhan. Di mana hidup seperti terjebak seorang diri di dalam labirin tanpa adanya orang pendukung di dalamnya. Semua harus di lewati sendiri. Aku selalu berdoa kepada Tuhan, untuk bisa melewati lika-liku hidup yang seperti di dalam sebuah lambirin yang tiada ujungnya. Aku, duduk terdiam diri di tengah lambirin, sambil melihat bintang di malam hari, dan berdoa. Semoga masalah hidup yang seperti lambirin tiada ujungnya ini cepat berakhir.Tugas - Vilda_16
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Jari Bicara
Short StoryBeberapa kata sulit terucap. Maka, biarkan jari bicara.