• Nanda

16 5 0
                                    

Siapa pun pasti ingin selalu di pandang sempurna oleh banyak orang, tak heran jika banyak yang berbondong-bondong melakukan apa saja agar mendapat banyak pujian dan simpatik. Pujian memanglah sebuah kalimat positif yang mampu menerbangkan hati sejauh angan-angan. Tak peduli seberapa banyak orang yang memuji, simpatik sudah terkait. Semakin banyak mendapat pujian semakin dianggap luar biasa. Namun jangan jadikan pujian sebagai tolak ukur kebahagiaan dan terjebak di dalamnya, itu akan menghilangkan huruf ‘p’ dalam kata ‘pujian’ menjadi ujian yang belum tentu dapat di tanggung.

Shellia seorang selebgram yang hidup dalam bayang-bayang obsesi kesempurnaan. Bagaimana tidak demi sebuah pujian di sosial media dirinya rela melakukan challenge  yang dapat membahayakan jiwa dan raganya. Ia seperti di rasuki bisikan sesosok makhluk dengan penuh hasrat untuk selalu tampak luar biasa.

Tapi tidak untuk waktu belakangan ini seluruh pujian yang ia dapatkan dari warga net seketika lenyap dan terganti oleh hujatan yang menghujani batin Shellia. Seluruh tubuh Shellia di temani oleh goresan luka, wajahnya selalu berlumur air mata. Ia pun terlihat sangat kacau. Dirinya ternyata tidak putus asa untuk melakukan apa pun agar kembali mendapat pujian dan menjadi sorotan. Apalah daya mimpinya itu hanya ekspektasi belaka. Seluruh pujian yang ia dapatkan di awal sekarang berubah menjadi ujian batin yang sudah tak sanggup dirinya genggam. Hingga akhirnya Shellia memutuskan untuk mengakhiri semuanya, ia tak mau hidup seperti ini, lebih baik berjumpa dengan Illahi.

Biarkan Jari BicaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang