Tenggelam dalam keputusasaan ,
Menelan mimpi hingga tak percaya adanya harapan, jatuh.... bangkit... lalu kembali jatuh lagi... begitulah kehidupan memberi arti, tanpa ada orang yang mengerti dan memotivasi, kehidupan sama seperti roda yang berputar... kadang diatas kadang dibawah begitulah ku mempercayai arti hidup sebenarnya.Sakit tak tertahan dengan mimpi yang hanya sebatas angan-angan saja, membuatku semakin terperosok ke jurang keputusasaan. Dan kini hanya asa dan kepahitan yang menemani, sebab diri ini tak kunjung mengerti arti dari semua kegagalan dan kehidupan.
Dan disaat diriku mencoba untuk bangkit, ada saja partikel-partikel kecil yang tentunya bisa menjadi boomerang untuk kedepannya datang menghampiri tanpa diminta. Kadang aku berpikir bagaimana caranya agar diriku tak jatuh hanya karena sebuah partikel-partikel kecil , namun naasnya diriku tak kunjung menemukan jawabannya. Saat aku terjatuh, rasa sakit tentu saja langsung mendera sekujur tubuhku. Segitu kejamnya dunia pada hidupku, kebahagiaanku selalu direnggut paksa. Hey, bisakah anak malang sepertiku menemukan kebahagiaanku di dunia ini? Tentu saja jawabannya tidak , aku terlalu keji untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan yang tentu saja sulit ku raih.Doaku hari ini sangat sederhana , aku hanya ingin mendapatkan sebuah kebahagiaan serta beranjak pergi dari jurang penuh kesengsaraan ini. Pintaku pada Tuhan hanya itu saja , dan ku harap dirinya bisa mengabulkan permintaan sederhana dariku si anak malang.
Kesalahan :
• koma melayang, seharusnya jangan seperti itu
• kata 'ku' dan 'di' masih salah
• penggunaan kata 'namun' masih salah
• elipsis masih salah
• kata 'dan' tidak untuk awal kalimat
• dirinya yang mengatasnamakan Tuhan seharusnya dikapital, karena itu adalah nama TuhanSudah direvisi :
Tenggelam dalam keputusasaan. Menelan mimpi hingga tak percaya adanya harapan, jatuh .... bangkit ... lalu kembali jatuh lagi ... begitulah kehidupan memberi arti, tanpa ada orang yang mengerti dan memotivasi, kehidupan sama seperti roda yang berputar ... kadang diatas kadang di bawah begitulah kumempercayai arti hidup sebenarnya.Sakit tak tertahan dengan mimpi yang hanya sebatas angan-angan saja, membuatku semakin terperosok ke jurang keputusasaan. Kini hanya asa dan kepahitan yang menemani, sebab diri ini tak kunjung mengerti arti dari semua kegagalan dan kehidupan.
Disaat diriku mencoba untuk bangkit, ada saja partikel-partikel kecil yang tentunya bisa menjadi boomerang untuk ke depannya datang menghampiri tanpa diminta. Kadang aku berpikir bagaimana caranya agar diriku tak jatuh hanya karena sebuah partikel-partikel kecil, tetapi naasnya diriku tak kunjung menemukan jawabannya. Saat aku terjatuh, rasa sakit tentu saja langsung mendera sekujur tubuhku. Segitu kejamnya dunia pada hidupku, kebahagiaanku selalu direnggut paksa. Hey, bisakah anak malang sepertiku menemukan kebahagiaanku di dunia ini? Tentu saja jawabannya tidak, aku terlalu keji untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan yang tentu saja sulit kuraih. Doaku hari ini sangat sederhana, aku hanya ingin mendapatkan sebuah kebahagiaan serta beranjak pergi dari jurang penuh kesengsaraan ini. Pintaku pada Tuhan hanya itu saja, dan kuharap diri-Nya bisa mengabulkan permintaan sederhana dariku si anak malang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Jari Bicara
Short StoryBeberapa kata sulit terucap. Maka, biarkan jari bicara.