AFY 30

3.2K 242 1
                                    

JENNIE POV

"M-maaf" melihat seseorang yang menarik anak itu dengan wajah ketakutan , mungkin dia takut melihat ekspresi lisa . Begitu pun aku , anak itu terlihat seperti baru saja menangis "a-aku minta maaf" tambahnya lagi

Aku menatap lisa , apakah dia hanya diam saja dan meninggalkan anak ini . Atau akan memarahi nya .

"Hei , kenapa kau menangis?" Tanpa ku duga lisa berlutut menyamakan tingginya dengan anak itu , mungkin anak itu berumur 3-4 tahun ku tebak

"A-aku tidak mau disuntik dokter" anak itu memegang tangannya didaerah yang akan disuntik

"Dia harus diberikan vaksin DPT(Diphtheria, Pertusis, and Tetanus) Dokter" seseorang suster lain menghampiri lisa

Aku melihat lisa mengusap air mata anak itu , ternyata dia bisa bersikap lembut pada anak anak . Bahkan dia berkata lebih lembut dibanding saat bersama keluarga nya . Hati ku senang melihat lisa seperti ini , itu menghangat kan hati ku .

"Kau tidak bisa untuk tidak melakukan itu , itu sangat baik untuk mu . Apa kau pernah merasakan sakit sebelumnya ?" Aku mendengar lisa berkata lembut , dia bahkan tidak menanggapi perkataan suster itu . Tapi aku tau jika lisa mendengar nya

Aku melihat anak itu mengangguk dengan wajah cemberut nya . Anak laki laki yang lucu . Aku hanya berdiri melihat lisa berbicara dengannya , bahkan aku tersenyum tanpa henti .

"Lalu , apa kau menyukai rasa sakit itu ?" Tanya lisa lagi , dan aku melihat anak itu menggeleng kan kepalanya "apa kau tau , rasa sakit dari suntikan itu hanya satu detik ? Dan suntikan itu akan membuat mu tidak merasakan sakit untuk beberapa hal , apa kau ingin mendapatkan rasa sakit yang lebih jika kau melewatkan nya ?" Apakah anak itu akan mengerti dengan pertanyaan lisa ?

Anak itu mengangguk sepertinya dia mengerti dengan perkataan lisa

"Kalau begitu kau tidak harus melewatkan hal itu bukan ?" Anak itu kembali mengangguk "kau tau apa yang harus kau lakukan sekarang?" Tanya lisa lagi

"Ayo" suster yang tadi mengejar sang anak pun ingin meraih tangannya , aku juga melihat seseorang yang bersama anak tadi menghilangkan wajah takut nya setelah melihat lisa berbicara dengan baik terhadap anak itu .

"Bisakah jika kau yang melakukannya?" Tanya anak itu pada lisa

"Tentu" lisa tidak berpikir untuk menjawab hal itu .

Lisa bahkan menggendong anak itu , dia bersikap seperti seorang ayah saat ini .

"Dimana ayahnya?" Tanya lisa tanpa menatap orang yang ditanya nya .

"Dia tidak ada" lisa tidak bertanya lebih lanjut , mungkin karena itu sudah akan memasuki privasi seseorang jadi lisa tidak lanjut bertanya

....

"Dokter Manoban" lisa memasuki ruangan dokter anak

"Biar aku yang melakukannya" ucap lisa setelah mengangguk saat dokter itu menyapanya

"B-baik dokter" dokter itu tidak membantah , dia tidak ingin lisa menegur nya hanya karena membantah . Itu lebih baik . Dokter itu pun memberikan isyarat pada suster agar memberikan semua hal yang diperlukan pada lisa

"Apa itu sakit?" Tanya anak itu

"Ini hanya akan terasa sakit untuk beberapa detik " lisa tidak berbohong hanya agar anak itu tidak merasa takut "kau mungkin akan menangis setelah nya , namun jika kau ingin menjadi lelaki yang hebat kau harus bisa menahannya" ucap lisa sambil mengusap lengan sang anak dengan kapas yang sudah dibasahi oleh alkohol.

Anything For You || JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang