Melihat Jennie di landa mual , Lisa segera kegirangan . Dia lupa bahwa itu bukan hanya tanda yang menunjukkan seseorang hamil . Bisa saja mungkin tubuh mereka sedang tidak fit .
Anehnya , saat Jennie mengalami mual . Lisa tidak segera membawanya ke Rumah Sakit , tetapi malah meminta dokter lah yang datang kerumahnya , alasannya tidak ingin Jennie terlalu lelah karena hamil .
Saat Lisa begitu bersemangat ketika meminta dokter Shailene untuk datang ke rumah mereka , Jennie meminta Lisa untuk membatalkannya . Wanita itu ingin memeriksa dirinya sendiri terlebih dahulu , akhirnya Lisa mengiyakan dan memberikan Jennie dua buah testpack yang ternyata itu menandakan bahwa Jennie belum memiliki Lisa junior di perutnya .
"Bersabarlah , kenapa kau terlihat begitu sedih" Jennie mengusap pipi Lisa yang duduk di samping ranjangnya "Kita bisa membuatnya lagi" mendengar ini , Lisa segera bersemangat hendak menaiki tubuh Jennie .
Tapi dia segera membatalkannya , dan kembali duduk di sebelah istrinya "Kau sedang tidak badan , aku tidak mungkin hanya memikirkan diri sendiri . Mungkin karena aku terlalu bersemangat, jadi aku kecewa karena harapan ku sendiri" raut kesedihan Lisa seharusnya membuat Jennie merasa iba , tetapi tidak . Karena itu terlihat lucu , Jennie hanya bisa tersenyum .
"Bersabarlah hm uri Teddy" pinta Jennie
Lisa mengerutkan keningnya "Apa kau tidak tau panggilan itu ?"
Bungsu Manoban itu pun menggeleng "Baguslah , berarti kau tidak terlalu memperhatikan 'hal itu'" Jennie tersenyum lega . Awalnya dia ingin menguji Lisa , jika Lisa mengetahui hal ini , maka Jennie akan berakting marah meski bukan kesalahan Lisa untuk mendapatkan panggilan itu .
Tidak mempertanyakan lebih lanjut , Lisa memilih untuk meminta Jennie agar beristirahat .
*****
Pada saat makan malam , keluarga Lisa berkumpul dalam kebahagiaan . Entah kapan terakhir kali mereka bisa tertawa lepas seperti ini . Di temani oleh Alice di tengah mereka , membuat malam itu semakin penuh gelak tawa .
"Aku rasa , sebaiknya kau membawa Jennie untuk berbulan madu" melihat pengantin baru ini tidak terlalu memikirkan untuk berlibur karena masih terlalu berfokus pada Alice, mereka menginginkan keduanya untuk memberikan Alice seorang adik lebih cepat lagi .
Bukan ingin bermaksud kasar , baik pria tua itu maupun anggota keluarga Lisa yang lain , menginginkan keturunan Lisa secara langsung .
Alice yang berada di pangkuan Lisa , memandang Daddynya "Apa kita akan pelgi ke suatu tempat sepelti saat aku pelgi bersama Pa Ma (Appa & Eomma) ?"
Mendengar Alice berbicara , Harabojinya menambahkan "Kau pasti mengerti maksud ku Lisa" mencegah Lisa membawa Alice karena masih belum bisa lepas dari gadis perempuan itu , Haraboji Lisa kembali menekankan . Mereka hanya ingin keduanya menghabiskan waktu bersama , hanya berdua hanya Jennie dan Lisa .
Lisa tidak menjawab apa pun , dia juga berpikir di dalam dirinya . Jennie juga pasti menginginkan liburan bagi mereka berdua . Menghabiskan waktu penuh , karena semenjak pernikahan mereka . Keduanya tidak pernah lepas dari Alice .
*****
Setelah makan malam tersebut berakhir , mereka segera berpindah ke ruang tamu untuk saling bertukar cerita , tetapi tidak dengan Lisa yang kembali ke kamarnya sambil membawa makanan untuk sang istri .
Pintu utama keluarga Manoban , terlihat di buka dari luar . Ketika melihat seseorang menerobos masuk , mereka semua terkejut .
Tetapi wanita ini tidak berhenti di sana untuk menyapa semua orang yang ada di ruang tamu , melainkan segera berlari ke dalam kamar pengantin baru .
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything For You || JENLISA
FanfictionLalisa Manoban , seseorang pria yang menjalani hidupnya sebagai CEO bergelar Prof. sekaligus Dokter Bedah & Agen Rahasia Terbaik di Negaranya Namun karena permintaan saudara nya akhirnya ia sedikit mengurangi profesi mengerikan itu. Yaa , dia memili...