Putri kedua Lisa , lahir dengan selamat . Bayi perempuan itu lahir dengan bobot yang cukup berat yaitu 3,8kg ! Waw !
Bukankah ini membuktikan betapa bahagianya Jennie saat ini , Jennie sendiri kini memiliki bobot 59kg .
"Lily! Jangan berlari , nanti kau akan menumpahkan -"
"Menumpahkan gelas kopi di perut kakak mu seperti yang Mommy mu lakukan pada Daddy" Lisa melanjutkan ketika melihat anak perempuannya yang berusia 3 Tahun berlari mengejar Luca untuk memberi kopi panas ketika kakaknya itu baru saja tiba setelah melapor ke markasnya .
"Aw!" Luca tidak marah , menatap Lily yang kini menggunakan wajah lucunya agar Luca tidak memarahinya .
Lisa yang menyusul Jennie di setelah melewati kakak beradik itu , sambil berbisik "Sepertinya Lily mewarisi cara mu untuk selamat dari kemarahan"
Jennie tertawa "Ya , jelas sekali jika dia adalah anak dari Jennie Manoban bukan ? Jika kita memiliki anak ketiga , perilaku siapa yang akan ditirunya ?"
"Kalau begitu ayo kita buktikan , kapan kita akan memproduksinya ?" Lisa menggoyangkan kedua alisnya .
Jennie tidak kuasa menahan malu , pipinya kini memerah bahkan menyembunyikan dirinya di dada Lisa "Apa ? Terakhir kali saat kau melahirkan Lily K. Manoban , aku terus menggenggam tangan mu"
"Ya , tetapi kau masih saja pingsan Lisa!"
Keduanya tertawa bersama , tetapi tawa itu tidak bertahan lama ketika melihat buah hati mereka yang terkikik di atas lantai .
"Apa kau tau , kau mewarisi kecurangan Mommy jika bersalah!" Luca menggelitiki adiknya , karena panasnya mungkin tidak membuat kulitnya melepuh , Luca tidak segera mengobatinya tetapi menggendong adiknya laku merebahkannya di lantai .
"Ini adalah apa yang menjadi impian ku dulu"
"Dan kau sudah mewujudkannya" Lisa memberitahu "Selamat" meninggalkan kecupan di dahi sang istri lalu berpindahnya di bibirnya .
"Itu berkat kau yang masih menerima ku Lisa , berkat kau yang membiarkan ku menjelaskan semuanya , berkat kau yang tidak menutup telinga" Jennie mulai menangis .
"Hei jangan menangis . Aku tidak ingin melihat mata ini kembali menangis apa pun alasannya , bahkan jika kau merasa bahagia cukup cium aku dan katakan aku mencintai mu"
Cup
"Aku mencintai mu Lalisa Manoban!"
"Aku mencintai mu juga Jennie Kim Manoban"
Jennie bersandar di dada Lisa , merasakan bagaimana detak jantung itu berdetak dengan damai . Sambil mengusap ibu jarinya pada dada Lisa , Jennie teringat dahulu dia pernah melakukan ini agar Lisa merasa tenang dikala mimpi buruk mendatanginya .
Dia pikir selamanya dia akan menjadi mimpi buruk bagi Lisa , dan menyimpan segala kebenarannya sementara dirinya mencoba untuk mencintai Mark Tuan hingga mati , tapi karma baik itu memang ada , mungkin karena dia tidak pernah memiliki niat buruk , kehidupannya kembali membaik saat dirinya telah menjelaskan semuanya pada setiap orang .
'Terima Kasih Tuhan , karena kau masih memberikan aku kesempatan untuk di cintai oleh orang sesempurna Lalisa Manoban' Jennie tersenyum kala mendongak menatap Lisa yang kini juga menatapnya dengan senyum teduhnya .
Sementara Lisa berpikir setelah mencium dahi sang istri , tentang bagaimana dulu dirinya tidak pernah berpikir apalagi berharap untuk dapat bersama Jennie .
Tapi sekarang , impiannya yang dulu pernah sirna terkubur dalam kini menjadi kenyataan. Jennie memberikannya dua buah hati yang sempurna, memberikannya kebahagiaan tanpa ada habisnya .
Menurutnya semua orang memang bisa merencanakan sesuatu , tetapi apa pun yang terjadi kedepannya tidak ada yang tau .
*****
The END !!
SPESIAL CHAPTER UNTUK KALIAN PEMBACA SETIA KU !
JIKA KALIAN BINGUNG KENAPA BISA TIBA-TIBA ADA DI BAGIAN INI , ITU KARENA BAGIAN SEBELUMNYA ADA DI EBOOK YA !
INGIN TAU BAGIAN SEBELUMNYA ?
BISA MELALUI DM YA
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything For You || JENLISA
FanfictionLalisa Manoban , seseorang pria yang menjalani hidupnya sebagai CEO bergelar Prof. sekaligus Dokter Bedah & Agen Rahasia Terbaik di Negaranya Namun karena permintaan saudara nya akhirnya ia sedikit mengurangi profesi mengerikan itu. Yaa , dia memili...