AFY 81

2.4K 203 2
                                    

"Jendeuki , apa kau serius dengan rencana ini?" Tanya Jisoo pada Jennie setelah melakukan makan malam bersama Lisa .

"Bukankah terlalu terlambat untuk menanyakan ini sekarang? Seharusnya kau menanyakan itu saat Departemen PR mu ingin merilis atas nama artis mu"

Jisoo pun membungkam mulutnya , memang sebelumnya dia khawatir hanya saja dia juga tidak ingin Kai menjadi lebih bebas dan meneruskan kesalahannya , tetapi disisi lain nama Jennie juga dipertaruhkan disini .

Jennie menghentak hentak kan kakinya begitu kesal , karena sejak tadi kekasihnya telah 'direbut' oleh orang tuanya , sang ayah mengajak Lisa melawannya bermain catur , sedangkan ibunya dia menyuapkan Lisa buah satu persatu bak Raja yang sedang duduk di singgahsana nya

"Jendeuki , apa Kai pernah diperlakukan seperti itu sebelumnya ?" Tanya Jisoo yang ikut memandang aneh , bahkan mereka kedua anaknya tidak pernah diperlakukan seperti itu . Mereka bahkan melupakan kehadiran kedua putrinya yang padahal sudah beberapa minggu tidak kembali .

Sementara lisa disisi lain terlihat sangat menikmati perlakuan tetua tersebut , meski dia begitu ingin menghabiskan waktu bersama kekasihnya , dia juga ingin dekat dengan orang tua dari wanita pujaan nya , beruntung Lisa tidak perlu melakukan banyak hal , eomma Jennie menyambut berita tersebut dengan bahagia , bahkan karena Lisa akan ikut menyelesaikan urusan Jennie dan Kai , dia tidak merasa khawatir meski sebelumnya dia memikirkan perasaan Jennie tentang mengetahui kebusukan Kai , tetapi karena Lisa ke khawatiran nya seperti nya hanya sia sia , Jennie terlihat lebih nyaman bersama Lisa dibandingkan dengan Kai , seorang ibu bisa melihat itu secara langsung tanpa harus bertanya atau mengatakan apapun .

"Bisakah kau sedikit mengalah pada orang tua ? Karena umur ku tidak muda lagi aku tidak bisa berpikir lebih kuat dibandingkan kau yang masih muda . Bersikap lunak dalam melawan ku" Keluh Nam Gil pada Lisa , sejak awal permainan mereka . Lisa tidak pernah memberikan kesempatan untuk Kim Nam Gil , takut jika dia akan merasa diremehkan oleh Lisa , sehingga Lisa tidak bersikap mengalah . Tetapi ternyata pikiran Lisa salah , perkataan Kim Nam Gil membuatnya berpikir dia harus sedikit mengalah

"Jangan salahkan Lisa! Kaulah yang menjadi tua dan tidak bisa berpikir keras , kenapa kau harus menyalahkan nya dari kekalahan mu" Kim Sung Ryung membela calon menantu nya saat disalahkan , entah sejak kapan detik awalnya Lisa sudah menjadi kesayangan nya . Bahkan Jennie yang mengeluh karena Lisa tidak memiliki waktu untuknya pun , malah disalahkan karena tidak begitu pengertian "Jangan dengarkan dia , kau tidak salah apa apa . Hm , ayo makan lagi" ucap Kim Sung Ryung kembali menyuapkan buah pada Lisa

"Hm , imo . Perut ku sudah begitu penuh , kau harus melihatnya" Tunjuk Lisa pada perutnya yang membuncit , saat makan malam . Kim Sung Ryung , Jennie , Jisoo , tak tertinggal Kim Nam Gil terus menerus meletakkan makanan diatas piring Lisa , Lisa yang diperlakukan seperti itu pun awalnya hanya menolak , tetapi siapa yang akan menang melawan empat orang , akhirnya Lisa menjadi mengalah kembali dan menerima dengan senang hati , untungnya Lisa tidak melakukan diet dan memiliki porsi makan yang cukup besar sehingga dia tidak kesulitan untuk menghabiskan nya .

"Aigoo , aigoo . Bahkan saat perut mu membuncit kau masih terlihat lucu dan menggemaskan , kau bisa melihat orang didepan mu. Beruntung kau tidak terlihat seperti nya , aku yakin ditahun tahun berikutnya bahkan saat kau memiliki rambut yang putih kau akan terlihat lucu dengan wajah ini" Kim Sung Ryung menepuk pelan perut Lisa seolah olah dia sedang melihat bayi , bahkan setelah menatap wajah Lisa dia mencubitnya . Lupakan tentang luka Lisa , dia tidak bisa menahannya untuk tidak mencubit .

"Ck , kau baru sekali berkunjung kesini dan berhasil merebut perhatian istriku bahkan kau mendapatkan pembelaan darinya"

Bagaimana jika Kim Nam Gil tau , bahkan ketika Lisa dirumah dia juga membuat iri appa dan haraboji nya .

Anything For You || JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang