"apa kau yakin ?" Lisa bertanya dengan cemas saat menyesali karena memamerkan kehebatan nya pada Jennie . Akhirnya Jennie ingin mencoba nya untuk menguji kehebatan nya juga
"Lisa! Apa kau meremehkan aku?" Oke Jennie yang memanggil nama Lisa dan mengatakan kata seperti ini jauh lebih menakutkan ketimbang Jennie memanggil nya dengan sebutan Honey dan bujukan khasnya
"T-tapi -"
Dan tatapan Jennie menghentikan Lisa dari protesnya , yang akhirnya mau tidak mau harus mengambil posisi Jennie memunggungi nya .
"Kau yakin ?" Sekali lagi Lisa berusaha meyakinkan dirinya ketimbang meyakinkan Jennie
"Aku yakin karena bersamamu , kau bisa dipercaya kan ?" Tanya Jennie sambil memegang kedua lengan Lisa
"Tentu saja , tapi jika terjadi apa apa dan kau sakit-"
"Lisa!"
"Baiklah baiklah , kau bisa melakukan nya sekarang , pindahkan tangan mu disini" Lisa memindahkan tangan Jennie yang sebelumnya menempel pada lengannya dan Jennie menuruti . Dia pun merasa sedikit cemas sekarang .
"Aku akan memulai nya dalam hitungan ketiga hon" Jennie menarik nafasnya dalam , sebelum menekan sesuatu yang membuat Lisa bersiap karena nya
"3 .. 2 .. 1 .."
Untuk pertama Jennie tidak merasakan apapun , ketakutan nya hanya sedikit sebelum detik kemudian nafasnya semakin memburu dan membuat Lisa cemas .
"Hon , Honey" Jennie memanggil Lisa dengan kesulitan
"Aku siap , aku siap!" Kata Lisa sambil mempertahankan posisinya
Huh
Hah
Huh
Hah
"Kyaaa! Honeyyy!!!!"
"Aku menangkap mu Baby , aku menangkap mu!"
Jennie tidak bisa mengatakan apa apa lagi selain memegang dadanya dan mengatur nafas , saat ia masih berada didalam rengkuhan lengan Lisa .
"Aku tidak ingin melakukannya lagi" Jennie dengan susah payah mengatakan itu yang membuat Lisa mengajar kan Jennie cara untuk mengatur nafasnya .
"Itu bagus , kau sekarang akan mendengarkan ku kan?" Jennie hanya bisa mengangguk menanggapi jawaban Lisa , dan dengan telaten Lisa menggendong Jennie karena kakinya yang lemas ke tempat duduk di ruang kerja milik Appa Lisa , karena kegiatan nya sebagian besar banyak dihabiskan dirumah sakit , Suk Kyu memesan beberapa alat olahraga untuk diruangannya , dan akan menyempatkan diri disela sela istirahat nya untuk berolahraga , karena jika dirumah , dia akan memilih bermanja bersama Eomma Lisa .
Sekarang , Jennie Wanita kucingnya ini , sungguh keras kepala . Padahal Lisa sebelumnya tidak menyombongkan diri saat dia menggunakan treadmill dengan kecepatan tinggi , tapi Jennie datang dan menghentikannya nya dengan jengkel sambil berbicara "Lisa ! Apa kau meremehkan kaki pendek ku ? Setiap kali aku melihat mu berlari di alat ini , kau selalu berlari dengan kencang mengalahkan atlet , kau mengejek ku karena selalu menggunakan nya untuk berjalan santai ?!" Dan itulah yang menjadi awal kekeras kepalaan Jennie , yang membuat Lisa kehilangan kata katanya .
Lisa merasa tidak ada yang salah dari yang dia lakukan , karena setiap hari dia akan selalu meningkatkan kecepatan larinya pada treadmill tersebut tanpa berniat mengejek kekasihnya yang berjalan santai disebelah nya .
Tapi saat Lisa ingin mendudukkan nya di kursi , Jennie memandang Lisa "ayun aku seperti biasa"
Lisa tersenyum dan mengecup dahi Jennie sebelum menurunkan Jennie dari gendongannya , segera Lisa mengambil posisi push up dan membiarkan Jennie berbaring tengkurap di atas punggungnya "sabuk pengaman sudah dipasangkan!" Teriak Jennie saat kedua tangannya terjalin diantara tubuh Lisa , seperti ikat pinggang nya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything For You || JENLISA
FanfictionLalisa Manoban , seseorang pria yang menjalani hidupnya sebagai CEO bergelar Prof. sekaligus Dokter Bedah & Agen Rahasia Terbaik di Negaranya Namun karena permintaan saudara nya akhirnya ia sedikit mengurangi profesi mengerikan itu. Yaa , dia memili...