ARES 41

1K 70 1
                                    

Keanu diinterogasi oleh sang ayah, Lingga. Tentu ini berkaitan dengan hubungan antara Barra dan Keanu. Lingga mendapat informasi dari Bahran, bahwa Barra sama sekali tidak menyukai Keanu. Namun, Keanu tetap bersikeras ingin mendekati Barra dan berakhir dengan menidurinya. Hal ini membuat Lingga naik pitam meskipun tidak sampai membuat dirinya berkata-kata kasar kepada Keanu. Sejak kapan Keanu menjadi seorang anak pemaksa seperti itu?

Lingga tentu sangat malu bukan main. “Keanu,“ seru Lingga dingin. “Jauhi Barra,“ ucap Lingga kemudian, kontak membuat Keanu yang sedari tadi menunduk pun mengangkat kepalanya. “Maksud papa apa?“ tanya Keanu. Mengapa Lingga tiba-tiba berbicara seperti itu? Menjauhi Barra? Bukankah Lingga merestui hubungan Barra dan Keanu?

“Bukannya papa restuin Keanu sama Barra?“ ucap Keanu. “Kamu betul Kea, tapi bukan dengan cara kek gitu. Kamu sama aja ngekang orang lain,“ sahut Lingga. “Dan satu hal lagi Kea, jangan jadi cowok brengsek, apa bedanya kamu sama cowok-cowok nakal di luar sana kalo kamu nidurin orang secara paksa? Hm?“ ucap Lingga sarkasme. Ini sungguh di luar dugaan Keanu. “Maafin Keanu pa,“ ucap Keanu penuh sesal. Benar, lalu, apa bedanya Keanu dengan pria-pria hidung belang di luar sana? Dan memaksa perempuan atau laki-laki untuk ditiduri? Hah, Keanu tersenyum kecut. Bagaimana bisa ia tidak memikirkan hal ini? Coba ingat-ingat kembali. Pernahkah Barra terlihat senang saat Keanu mencoba mendekatinya? Tidak, sama sekali tidak barang secuil pun.

“Kamu harus minta maaf sama Barra, bukan sama papa Kea,“ ucap Lingga. Kali ini Lingga akui Keanu sudah keterlaluan dan melewati batasan. Mau ditaruh dimana muka ku ini?, batin Lingga. Betapa malunya Lingga saat Bahran menceritakan apa yang telah terjadi kepada dirinya. Semoga Keanu bisa belajar menjadi lebih baik lagi.

Suasana hati Keanu seperti awan mendung saja. Beberapa teman yang menyapa dirinya pun sengaja ia abaikan. Hah, lebih tepatnya Keanu tidak mendengar sama sekali karna ia terus saja melamun sepanjang jalan. Saat Keanu ingin menyeberangi lapangan sekolah menuju kelas, ia tidak sengaja berpapasan dengan Barra. Tatapan Keanu kali ini sedikit berbeda. Ia tatap Barra dengan tatapan dingin dan tajam. Lalu, Keanu pun pergi begitu saja.

“Tuh orang kenapa sih? Gitu amat? Gila kali ckckck,“ gumam Barra. Di kelas pun Keanu duduk termenung. Harus dengan cara apa ia meminta maaf kepada Keanu. Bukankah itu artinya ia benar-benar harus berhenti untuk mengejar Keanu? “Oi,“ seru seseorang melempari Keanu dengan sebilah pulpen dari depan. Keanu pun menoleh. “Malem ini lu ngumpul nggak?“ tanya Satrio.

“Kenapa emang?“ bukannya menjawab Keanu malah bertanya balik. “Katanya ada anak dari sekolah sebelah bakalan dateng. Lu pasti ngiler. Katanya sih bunga sekolah? Itunya gede. Trus cantik juga. Komplit banget nggak sih? Ayolah bro jangan galau-galau gitu. Sayang nih kartu as disia-siain.“ ucap Satrio. Heh, Keanu tersenyum miring. “Gue pasti dateng kok,“ sahut Keanu. Bagaimana bisa Keanu membuang kesempatan langka seperti ini?

Berhubungan badan di kantor? Uh, siapa yang tidak ingin mencobanya? Terasa lebih berbeda, bukan? Noah menarik dasinya hingga terlepas. Ia lempar dasi itu ke sembarang arah. Lalu, ia pun menyambar bibir itu dan mengulumnya dengan sangat liar dan penuh nafsu. Adithama hampir saja tidak bisa mengimbangi gaya berciuman Noah yang terkesan sangat liar ini.

Adithama duduk di meja. Sedangkan Noah berdiri sembari mengelus punggung Adithama sensual. “Euuuungghhhh aaahhhh Nooaaaahhhh,“ gumam Adithama saat tangan Noah meremas dua labu itu sembari menggigit serta mengulum dua biji kacang itu bergantian.

Noah meminta Adithama rebahan di atas meja dengan kedua kaki mengangkang lebar. Kepala Adithama otomatis mendongak sambil menjambak rambut Noah saat lidah Noah melesak masuk ke dalam lubang itu. “Hmph! No-nooaaahhh uuuhhh eunnghhh,“ gumam Adithama yang dimana dua tangan Noah sambil memelintir dua biji kacang itu.

Ares [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang