ARES 44

934 65 0
                                    

Barra meremas sprai kasur. Kepala Barra meliuk ke kanan dan ke kiri. Barra telentang dengan kedua kaki mengangkang lebar. Tangan kanan Barra gemetaran sambil memegang lengan kanan Keanu. Keanu terus saja menjamah leher dan area dada serta kuping. Sungguh sensasi ini tidak mampu tertahankan lagi. Seluruh tubuh Barra bergetar dan lemas.

Suara kecepak basah di ruang kamar ini terdengar nyaring. “Uuhhh Keahlian ngghhh hah hah mmhh,“ gumam Barra saat lidah Keanu menjilati dua kacang itu. Barra sampai-sampai harus membenamkan wajahnya di bantal. Sungguh Barra sudah tidak kuat lagi. “Barra~ Mukanya jangan ditutup, sini liatin gue,“ ucap Keanu lembut selembut kapas.

Barra pun memutar kepalanya menatap Keanu. Kepala Barra terasa berputar-putar. Wajahnya juga sudah merah sekali seperti udah rebus. Sorot mata satu nan penuh gairah itu. Keanu begitu memujanya. Keanu kecup kening Barra. Keduanya pun saling bertatapan beberapa saat hingga di saat Barra mulai terbuai, Keanu mendorong pinggulnya perlahan. “Ngghh keuuukkhh stohp,“ gumam Barra menahan pinggul Keanu supaya diam sebentar.

Keanu genggam tangan Barra yang gemetaran itu. Lalu, ia kecup jari-jemarinya satu per satu. “Kalo sakit bilang ya sayang? Hm?“ ucap Keanu mengusap-usap pucuk kepala Barra. “Hm,“ sahut Barra dengan suara deheman yang terdengar lirih. Saat Keanu mencoba mendorong lebih dalam lagi. Barra otomatis memegang lengan Keanu dengan kedua alis yang saling bertautan menahan perih.

“Tungguh tung-tungguh hah hah sa-sakihht Keah,“ gumam Barra dengan suara yang bergetar. Keanu kecup bibir itu sampai Barra mulai merasa lebih rileks. Lalu, Keanu dorong pinggulnya sampai miliknya pun melesak masuk sepenuhnya. “Aaaakkkkhhh aaaahh aaaahhhhhhh,“ gumam Barra mendongakkan kepala ke atas.

“Keah pehlahn peh-lahn Keah nggh nggh,“ gumam Barra meremas sprai kuat-kuat. Suara isak tangis Barra pun terdengar saat Keanu menghentakkan pinggulnya dengan kuat dan dengan tempo yang sangat cepat. “Uh uh nggh sstttt Kea-Keahh aaahhh jangan jang-ahn nggh hiks hiks hiks,“ gumam Barra lagi dan kali ini Barra benar-benar menangis sampai sesenggukan.

“Bentar lagi sayang,“ ucap Keanu sambil mengulum bibir Barra—pun sambil menajumundurkan pinggulnya. “Mhh mhh mhh aaahhh hah hah aaaaaahhhhh,“ gumam Barra dan ciuman itu pun terlepas. “Gueh ke-kelu-ahr sayngh aahhhh,“ ucap Keanu lirih diiringi lenguhan panjang. Keanu menyemburkan cairan putih itu di dalam sana, dan setelah dirasa sudah ia semburkan seluruhnya, barulah Keanu tarik miliknya hingga keluar sepenuhnya.

Kini giliran Barra yang harus ia puaskan. “Mmmhhh,“ gumam Barra saat Keanu mengulum bibirnya sambil mengurut milik Barra sampai akhirnya Barra pun menyemburkan cairan putih itu di atas perutnya sendiri. “Ahhhhh,“ gumam Barra merasa lega dan nikmat secara bersamaan. Keanu bangkit sebentar mengambil tisu di nakas. Keanu usap cairan putih di atas perut Barra itu dengan tisu sampai bersih. Barra tertidur di samping Keanu dengan posisi memeluk pinggul Keanu. Berbeda dengan Keanu yang malah duduk bersender sambil main hp. Keanu kecup pucuk kepala Barra sembari tersenyum tipis.

Hari bahagia yang amat sangat dinanti-nantikan pun tiba. Ares dan Rakha hari ini akan mengucap janji suci pernikahan tepat pada tanggal 17 Februari. Ares mengenakan stelan jas berwarna broken white. Sedangkan Rakha mengenakan stelan jas berwarna hitam. Satu hal yang amat sangat unik, yaitu Ares mengenakan veil di kepala dan itu membuat Ares terlihat sangat menggemaskan.

“Kenapa?“ tanya Rakha duduk di hadapan Ares sambil menggenggam satu tangan Ares. Ares masih di make up di bagian bibir. Tangan Ares dingin sekali—juga sedikit berkeringat. “Gugup mas,“ sahut Ares. Rakha tersenyum tipis sambil mengusap permukaan tangan Ares. “Udah selese mba?“ tanya Rakha kepada si perias. Perias itu pun menganggukkan kepala.

“Huuhh,“ Ares menarik nafas dalam-dalam lalu ia hembuskan dan ia lakukan berulang kali demi mengusir rasa gugup di dalam dada. Jujur saja kedua mata Ares sudah mulai berkaca-kaca saat ia melingkarkan tangan di lengan Rakha dan berjalan di hamparan karpet merah berdua. Semua mata terpana melihat dia pria berjalan beriringan dengan mesra. Lihatlah Ares terlihat sangat tampan meskipun ia mengenakan veil seperti pengantin wanita.

Ares [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang