Satu minggu telah berlalu. Hubungan Darren dan Irfan terlihat sangat baik. Bertengkar? Hm, entahlah, sampai saat ini hampir tidak ada perselisihan pendapat sama sekali. Hari ini perdana; Irfan mengantar Darren sampai depan. Benar. Darren ingin berangkat kerja. Di sana juga ada Sarah tengah menggendong Bella. “Mas mau berangkat dulu. Jangan lupa temenin Jay salat, ya?“ ucap Darren berpesan, lalu tersenyum sembari mengusap pucuk kepala Irfan. “Ma, aku berangkat,“ ucap Darren. Sarah pun menganggukkan kepala sembari menggerakkan tangan Bella; d a d a h - d a d a h ke Darren.
Mobil itu pun telah melesat jauh. Seperti biasa. Irfan akan membantu Sarah bersih-bersih di rumah. “Irfan, mama yakin, di sana Eisha pasti bahagia banget liat kalian berdua bahagia,“ ucap Sarah sambil menyentuh pundak Irfan, dan tersenyum penuh arti. Cinta suci Eisha pun tertanam jua di hati Irfan yang paling dalam. Karna cinta di hati Irfan sama murni dan sucinya seperti cinta Eisha. Irfan dan Sarah berbagi tugas. Sarah telah meminta Irfan untuk tidak usah membantu. Tapi, Irfan kekeh ingin membantu. Irfan pun membersihkan area dalam rumah. Sedangkan Sarah membersihkan area teras belakang.
Irfan bosan di rumah terus menerus. Ia pun memutuskan untuk mengajak Jayden jalan-jalan keluar. Seantusias itu dia diajak jalan-jalan sampai jingkrak-jingkrak?, batin Irfan. Irfan pun berjongkok; menyamakan posisi dengan Jayden. “Jay, what do you want to eat?“ tanya Irfan. Jayden pun terlihat sedang berpikir sambil mengerucutkan bibir. Uh, gemesin banget, sih? Jadi, nggak sabar nungguin Defran bisa segede ini. Pasti seru jalan-jalan bareng, batin Irfan. “Icecream!“ sahut Jayden mantap sambil tersenyum lebar.
Irfan pun membawa Jayden ke Union Square. Di sana merupakan pusat perbelanjaan, hotel, dan distrik teater. Di luar dugaan. Jayden sangat aktif. Dia bahkan menarik-narik tangan Irfan untuk menuju ke tempat yang ingin ia tuju. “Jay? Hati-hati~ Banyak orang,“ ucap Irfan. Irfan masih ingat nasihat Darren tiap malam hari sebelum tidur. Dia berpesan untuk tidak mengucapkan kata 'jangan' kepada Jayden ataupun Bella. Gunakanlah kata-kata yang lebih baik dari itu.
Jayden menelan ludah; saat melihat es krim aneka rasa. Caramel adalah yang paling ia sukai. “Jay? Kamu mau rasa apa? Biar papa pesenin,“ ucap Irfan. Jayden pun mendongakkan kepala. “Tapi, temenin Jay makan, ya? Ya??“ ucap Jayden memelas. “Iya sayang~“ sahut Irfan tersenyum sambil mengusap pucuk kepala Jayden. Drrt drrt drrt. Hp Irfan berdering. Dari Darren. “Halo mas?“ ucap Irfan. “Kamu lagi di mana? Kok rame banget?“ tanya Darren dari seberang sana. “Lagi di Union Square sama Jayden,“ sahut Irfan sembari menggenggam tangan Jayden.
“Tunggu mas di situ, mas ke sana bentar lagi,“ ucap Darren. Sambungan telepon pun terputus. Kalian mau tau sisi posesif Darren itu di bagian mana? Biar aku beritau. Dia itu selalu menelepon Irfan tiap satu jam sekali. Dia selalu menanyakan hal-hal sepele seperti: udah makan atau belum, udah tidur atau belum, udah makan apa aja, dan lain-lain. Entah kenapa Irfan merasa sangat bahagia. Saat Darren begitu perhatian kepada dirinya. Lima belas menit kemudian. Darren pun tiba di Union Square. “Irfan,“ seru Darren.
Dia mengarah kemari dengan setengah berlari. Dia masih mengenakan stelan jas tanpa jas luar, dan menyisakan kemeja beserta rompi saja. Darren yang seperti terlihat begitu sangat tampan. Setelah setengah hari bekerja pun. Dia masih terlihat sangat rapi. Darren pun menggendong Jayden dengan satu tangan kanannya, karna Jayden melingkarkan tangannya di leher Darren. Sehingga tangan kiri Darren pun bisa menggenggam tangan Irfan. Bertiga berkeliling seperti ini; Irfan merasa telah memiliki keluarga nan lengkap dan sempurna.
Ares masih ingat akan obrolan antara dirinya dan Rakha kemarin sore di teras rumah. Ares mencoba mencari-cari contoh makanan frozen food di internet. Lalu, ia juga mencoba melihat harga vacuum sealer. Hampir satu juta, ya?, batin Ares. Kalau untuk yang lebih murah sih ada. Tapi, sepertinya kualitasnya tidak terlalu bagus. Ares pun membayangkan dirinya berjualan frozen food di pinggir jalan. Terutama di tempat wisata di Mataram. Kalo dijual 15rb per pack, misal laku 10 pack aja total udah 150rb, dikali 20-30 total 450rb, batin Ares. Lumayan juga, ya?

KAMU SEDANG MEMBACA
Ares [BL]
Romance[TAMAT] Cerita ini ngambil latar belakang Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Seumpama cerita ini nggak sesuai dengan ekspektasi kalian-atau kalian nganggep cerita ini jelek, karna banyak typo, nama tokoh ketuker, dan banyak tokoh di mana-mana. Darip...